Jumat 09 Nov 2018 19:27 WIB

Gerindra Singgung Dukungannya untuk Kakak Kandung Yusril

Gerindra tak meminta mahar atas putusannya mendukung Yuslih.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Jejak dan kiprah Yusril Ihza Mahendra di Pilpres
Foto: Dokumen republika.co.id
Jejak dan kiprah Yusril Ihza Mahendra di Pilpres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra tidak enggan ambil pusing dengan keputusan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra yang memilih menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Namun yang jadi masalah adalah, Yusril menyebut bahwa dirinya tidak mendukung Prabowo-Sandi lantaran takut 'digergaji' Partai Gerindra.

Menurut salah satu Ketua DPP Partai Gerindra AS Kobalen, pernyataan Yusril tersebut sangat tidak beralasan dan tendensius. Karena selama ini komunikasi politik yang dilakukan Gerindra dan Yusril sudah terbangun dengan baik.

"Saya kira kata-kata mengergaji tersebut terlalu tendensius. Sepengetahuan saya, sampai saat ini tidak pernah ada polemik. Bahkan di beberapa daerah terbentuk koalisi bersama dalam mendukung calon kepala daerah" ujar AS Kobalen dalam keterangnnya, Jumat (9/11).

AS Kobalen juga mengungkapkan, bahwa Yusril pernah meminta secara langsung ke Partai Gerindra agar membantu politikus PBB Yuslih Ihza Mahendra yang tak lain merupakan kakak kandung untuk maju pada Pilkada Belitung Timur 2016 silam.

"Yusril suatu hari menghubungi saya minta ditemukan dengan Pak Hashim Djojohadikusumo guna mendapatkan dukungan Gerindra untuk kakaknya sebagai calon bupati Belitung Timur," ungkap Kobalen.  

Tak hanya itu, selain keputusan partai akhirnya memberikan dukungan kepada Yuslih, Gerindra juga tidak meminta mahar atau syarat lain atas keputusan mendukung kakak Yusril tersebut.

"Maka langsung saya kondisikan dan kami bertemu bertiga, yang kemudian Gerindra mendukung Yuslih tanpa syarat dan tanpa uang mahar apapun. Kebetulan saat itu saya yang diminta langsung oleh Pak Hashim untuk mengawal rekomendasi Gerindra. Saya kira Yusril tidak lupa akan hal ini," kata Kobalen.

Untuk itu, Kobalen yang saat ini juga tercatat sebagai caleg Partai Gerindra Dapil Provinsi Bangka Belitung berharap Yusril bersikap konsisten dengan pernyataannya jika masih ingin dikenal sebagai politisi yang memiliki integritas. Kemudian, kata dia, Yusril juga sangat kencang menyuarakan agar kader-kader HTI bergabung ke PBB pasca dibubarkannya oleh pemerintah. Namun sekarang justru Yusril berada di pihak yang membubarkan HTI.

"Saya jadi binggung bagaimana integritas Bang Yusril ini? Mungkin beliau punya alasan tersendiri, tapi dalam hal gergaji-mengergaji, saya tegaskan itu sangat diluar konteks dan tidak benar," kata Kobalen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement