Sabtu 17 Nov 2018 19:15 WIB

Borobudur Marathon Butuh 5 Tahun Samai Boston Marathon

Track Borobudur Marathon 2018 telah mengantongi sertifikat.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Ani Nursalikah
Kesenian Lima Gunung menyambut para peserta Friendship Run di pelataran  Candi Pawon, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa  Tengah, Jumat (17/11). Friendship Run ini digelar sebagai pra acara utama  Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Kesenian Lima Gunung menyambut para peserta Friendship Run di pelataran Candi Pawon, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (17/11). Friendship Run ini digelar sebagai pra acara utama Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Borobudur Marathon setidaknya masih butuh lima tahun lagi untuk bisa masuk hajat World Marathon Majors, sekelas Boston Marathon, Berlin Marathon atau Tokyo Marathon. Kendati begitu pihak penyelenggara memiliki tekad dan mimpi yang besar untuk menjadikan Borobudur Marathon sebagai salah satu kalender penyelenggaraan marathon papan atas dunia tersebut.

Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie An mengungkapkan, penyelenggara Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng memang terus berupaya melakukan perbaikan dari sisi penyelenggaraan. “Termasuk mengemas hajat ini yang tidak hanya sekedar lomba marathon,” ujarnya pada sesi Konferensi Pers 15 Jam Menuju Start di Hotel Grand Artos, Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (17/11).

Hal ini dilakukan agar hajat lomba marathon ini memiliki kualitas yang lebih baik. Ia mengaku pernah menimba pengalaman langsung dari Ketua Yayasan Boston Marathon. Masih banyak hal yang harus dilakukan dan kerja keras untuk bisa menjadikan hajat Borobudur Marathon ini sebagai marathon papan atas dunia.

“Saya pun memiliki keinginan besar hajat di kampung halaman saya ini bisa menjadi marathon kelas dunia, yang mengangkat nama Borobudur dan Indonesia,” katanya.

Harapan besar juga disampaikan Direktur Utama (Dirut) Bank Jateng, Supriyatno. Menurutnya, Bank Jateng sangat mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengembangkan sport tourism di kawasan wisata Borobudur guna membangkitkan perekonomian di sekitarnya.

photo
Sejumlah pelari beradu cepat saat mengikuti ajang Borobudur Marathon 2016 di sekitar Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Ia juga mengharapkan penyelenggaraan Borobudur Marathon bisa menjadi agenda marathon begengsi di level internasional. Dengan perbaikan dalam penyelanggaraan ia pun optimis hal tersebut bakal terwujud.

“Kalau melihat kerja keras penyelenggara seperti sekarang ini, empat tahun ke depan bisalah jadi kalender marathon papan atas dunia,” katanya.

Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan track Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng ini telah mengantongi sertifikat dari Association of International Marathon and Distance Races (AIMS). “Sertifikasi ini telah membuktikan upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan telah diakui dan sudah memenuhi standar internasional,” ujarnya.

Khusus penyelanggaraan Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng Ahad (18/11) besok, Budiman mengakui secara teknis dan nonteknis sudah sangat siap.

Sekitar 10 ribu pelari dari luar negeri dan ratusan lebih komunitas lari dari berbagai daerah di Tanah Air telah memastikan ambil bagian. “Sebanyak 206 peserta mancanegara berasal dari 33 negara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement