Sabtu 01 Dec 2018 15:58 WIB

Selamatkan Lingkungan, BI NTB Tanam Ribuan Mangrove

Kondisi hutan mangrove di Pulau Lombok saat ini 49,7 persen yang masih baik.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia (BI) yang tergabung dalam Generasi Baru Indonesia (GenBI) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Kantor Perwakilan BI NTB menamam 3 ribu pohon mangrove di Dusun Bagek Kembar, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, pada Sabtu (1/12).
Foto: dok BI NTB
Mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia (BI) yang tergabung dalam Generasi Baru Indonesia (GenBI) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Kantor Perwakilan BI NTB menamam 3 ribu pohon mangrove di Dusun Bagek Kembar, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, pada Sabtu (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia (BI) yang tergabung dalam Generasi Baru Indonesia (GenBI) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang didukung Kantor Perwakilan BI NTB, melakukan aksi menyelamatkan lingkungan pesisir pantai di Dusun Bagek Kembar, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, pada Sabtu (1/12).

GenBI NTB bersama kelompok masyarakat pengelola ekowisata mangrove, Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan pegawai Kantor Perwakilan BI NT menanam tiga ribu pohon mangrove jenis Rhizophora Mucronata.

Kepala Perwakilan BI NTB Achris Sarwani mengatakan kegiatan bertajuk "Indonesia Bersih-Satu Mangrove Selamatkan Bumi Kita" ini merupakan upaya konservasi lingkungan pesisir pantai. "Mungkin kita tidak pernah terpikir begitu pentingnya pesisir pantai. Padahal di lokasi inilah tempat flora dan fauna hidup dengan harmonis, dan dari sinilah ikan serta hasil laut lainnya yang benilai ekonomi tinggi dihasilkan," ujar Achris di Dusun Bagek Kembar, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (1/12).

Achris menjelaskan, Dusun Bagek Kembar l dipilih karena memiliki potensi menjadi destinasi wisata, dan adanya aturan desa yang mengharuskan masyarakatnya menanam 100 mangrove jika mencabut satu pohon mangrove. Dia berharap masyarakat di dusun tersebut dapat merawat dengan baik pohon mangrove yang ditanam. Achris melanjutkan, tanaman mangrove atau dikenal juga dengan tanaman bakau dapat berperan penting dalam menjaga garis pantai agar tetap stabil.

"Kehadiran populasi pohon dan semak yang ada di hutan mangrove tersebut dapat melindungi tepian pantai dari terjangan ombak langsung yang dapat berpotensi menghantam dan merusak bibir pantai," lanjut Achris.

photo
Mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia (BI) yang tergabung dalam Generasi Baru Indonesia (GenBI) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Kantor Perwakilan BI NTB menamam 3 ribu pohon mangrove di Dusun Bagek Kembar, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, pada Sabtu (1/12).

Anggota DPR Komisi XI dapil NTB Willgo Zainar mengapresiasi langkah GenBI dalam menyelamatkan upaya lingkungan. Ia menyebutkan, kondisi hutan mangrove di Pulau Lombok saat ini sekitar 1,6 ribu Hektare atau 49,7 persen yang masih dalam kondisi baik, sedangkan sisanya membutuhkan penanganan yang lebih intensif karena rusak.

"Kawasan yang akan ditanami mangrove kali ini merupakan Kawasan Ekositem Esensial (KEE) mangrove pertama di Provinsi NTB," kata Wilgo.

Setelah resmi dibuka, kegiatan berlanjut dengan aksi penananaman tiga ribu pohon mangrove yang dipandu oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sekotong yang diikuti sekira 200 peserta. Selain penanaman pohon, kegiatan lain yang dilakukan ialah peresmian Menara Pandang hasil bantuan KKP.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, KKP, Brahmantya Satyamurti Purwadi menyampaikan sejumlah pesan kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan laut, dan melarang pembuangan sampah plastik di laut.Dia berharap melalui aksi penanaman mangrove dan bantuan menara pandang di pesisir pantai ini dapat memberikan manfaat untuk menahan abrasi air laut, menyediakan laboratorium alam sebagai tempat penelitian, dan menjadikan daerah ini menjadi salah satu destinasi wisata mangrove unggulan.

"Sehingga ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," kata Brahmantya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement