Selasa 04 Dec 2018 21:59 WIB

Ganjar Pantau Banjir di Jalur Pantura

Upaya penanganan banjir di Kaligawe harus disegerakan agar tidak mengganggu lalin.

Red: Indira Rezkisari
Warga berjalan di genangan air yang membanjiri ruang tunggu keberangkatan Stasiun Besar Kereta Api (KA) Tawang di Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/12)
Foto: Aditya Pradana Putra/Antara
Warga berjalan di genangan air yang membanjiri ruang tunggu keberangkatan Stasiun Besar Kereta Api (KA) Tawang di Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/12)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memantau langsung penanganan banjir yang terjadi di jalur pantura, tepatnya di Jalan Kaligawe, Kota Semarang. Menurut Ganjar, banjir di kawasan Kaligawe yang mengganggu arus lalu lintas di jalur pantura tergolong parah. Sehingga perlu penanganan yang cepat dan tepat agar genangan air bisa segera surut.

"Upaya penanganan dan percepatan banjir di Kaligawe sangat dibutuhkan agar tidak mengganggu aksesibilitas masyarakat dan distribusi barang sebab kawasan Kaligawe merupakan penghubung antarwilayah di jalur pantura," kata Ganjar saat memantau langsung penanganan banjir di kawasan Kaligawe dan meninjau lokasi-lokasi banjir di Kota Semarang, Selasa (4/12).

Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan perlu dipasang pompa air berkapasitas besar untuk menyedot genangan air dan membuang ke sungai menuju laut agar arus lalu lintas kembali lancar. "Sekarang kita sudah 'stand by' enam pompa baru, mudah-mudahan bisa 'on' semuanya. Mudah-mudahan tindakan darurat ini bisa menyelesaikan tindakan-tindakan darurat yang sekarang kita lakukan," ujarnya.

Ganjar menjelaskan untuk penanganan jangka panjang banjir di jalur pantura, maka normalisasi aliran Sungai Kanal Banjir Timur harus segera diselesaikan. Oleh karena itu, lanjut Ganjar, percepatan normalisasi Sungai Kanal Banjir Timur yang sekarang dilakukan harus selesai sesuai jadwal.

"Kami minta bantuan masyarakat yang ada di sekitar proyek Banjir Kanal Timur yang belum pindah, tolong bantu pemerintah. Biar kita bisa menyelesaikan banjir dan rob, kami butuh dukungan masyarakat soal itu," katanya.

Berdasarkan laporan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana yang diterima Ganjar, saat ini masih ada 97 kepala keluarga yang belum mau pindah terkait dengan proyek normalisasi Sungai Kanal Banjir Timur. Dalam kesempatan tersebut, Ganjar meminta jajaran Dinas Perhubungan untuk menyiagakan truk derek karena banyak mobil yang mengalami mogok saat mencoba melintasi ruas jalan yang tergenang banjir di kawasan Kaligawe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement