Jumat 07 Dec 2018 05:29 WIB

UBSI Raih 2 Gelar di Porprov Sumbar 2018

Medali tersebut diperoleh dari cabang panjat tebing.

Red: Irwan Kelana
Yosua (mahasiswa UBSI) saat menerima gelar juara di Kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Barat.
Foto: Dok UBSI
Yosua (mahasiswa UBSI) saat menerima gelar juara di Kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Atlet panjat tebing Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), Yosua Laskaman Zalukhu berhasil meraih prestasi di  Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatra Barat 2018. Ia menyabet juara pertama kategori Lead mix dan juara ketiga  kategori Lead perorangan umum putra di ajang yang digelar  12-28 November 2018 tersebut.

Yosua, sapaan akrabnya merupakan mahasiswa Program Studi Broadcasting UBSI Cengkareng. Ia berhasil menyumbangkan perolehan medalinya ini untuk kontingennya. Peserta Porprov Sumatera Barat berasal dari beberapa daerah se-Sumatra Barat.

“Saya sangat senang bisa menorehkan hasil di ajang Porprov ini, dan ini merupakan prestasi yang mebanggakan bagi saya. Selain berkontribusi untuk provinsi saya, juga kebanggaan mengangkat nama almamater kampus saya,” ujar Yosua rilis UBSI  yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/12).

Wakil Rektor Bidang Non Akademik UBSI, Suharyanto mengucapkan selamat sekaligus berterima kasih kepada Yosua yang telah menjadi kebanggaan bagi almamter UBSI.

Ia berharap, semoga hasil ini bisa memberikan dampak positif bagi mahasiswa UBSI lainnya untuk terus berprestasi di bidang non-akademik maupun bidang akademik.

“Semoga dengan torehan prestasi yang diraih Yosua, bisa memberi semangat buat mahasiswa yang lain, agar terus bisa berprestasi dan memperdalam apa yang mereka sukai,” imbuhnya.

Ia menambahkan, kampus juga selalu mendukung mahasiswa-mahasiswa berprestasi. Salah satunya dengan memberikan beasiswa pendidikan selama mahasiswa tersebut berkuliah di UBSI.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَوْ جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا اَعْجَمِيًّا لَّقَالُوْا لَوْلَا فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ ۗ ءَاَ۬عْجَمِيٌّ وَّعَرَبِيٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَاۤءٌ ۗوَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًىۗ اُولٰۤىِٕكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ ࣖ
Dan sekiranya Al-Qur'an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah patut (Al-Qur'an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (rasul), orang Arab? Katakanlah, “Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.”

(QS. Fussilat ayat 44)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement