Senin 10 Dec 2018 08:56 WIB

Vitamin Ini Diklaim Bisa Redakan Stres

Suplemen bisa dikonsumsi bila diperlukan dan tidak boleh mengganti perawatan medis.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ani Nursalikah
Wanita pusing atau stres (ilustrasi).
Foto: Republika/M Syakir
Wanita pusing atau stres (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stres bisa disebabkan berbagai alasan. Pekerjaan, masalah rumah tangga, atau konflik pribadi bisa mengarah pada kondisi itu.

Cara mengatasinya pun beragam. Salah satu yang direkomendasikan para pakar adalah konsumsi vitamin B.

Dikutip dari laman Express, ritel kesehatan Holland & Barrett mengulas, menambah kadar vitamin B dalam tubuh membantu memperbaiki kondisi emosional. Nutrisi itu berfungsi menyeimbangkan neurotransmitter untuk fungsi otak yang optimal.

Ulasan itu mengutip penelitian Universitas Swinburne, Australia pada 2014. Menurut studi, stres kronis menghabiskan kadar vitamin B6 dalam tubuh. Sementara, peserta yang mengonsumsi tambahan vitamin B stresnya berkurang 20 persen.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam Births Medical Journal pada 2004 menemukan fungsi dari folat. Bentuk vitamin B kompleks yang larut dalam air itu terbukti dapat membantu meningkatkan suasana hati.

Studi itu senada dengan tinjauan oleh Universitas Swansea pada 2013 yang menegaskan  vitamin B dosis tinggi efektif memperbaiki suasana hati. Akan tetapi, perlu diingat ada sejumlah vitamin B yang berbeda untuk membantu mengelola stres.

Vitamin B6 membantu mendukung fungsi otak dan memperbaiki suasana hati. Fungsi lain membantu pembentukan hemoglobin, substansi dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Vitamin B1 menjaga sistem saraf tetap sehat serta meningkatkan memori dan konsentrasi. Vitamin B12 membantu fungsi otak dan perkembangan serta produksi melatonin dan serotonin yang penting untuk tidur nyenyak.

Nutrisi itu sebaiknya didapat dari makanan utuh. Suplemen bisa dikonsumsi bila diperlukan dan tidak boleh menggantikan perawatan medis. Disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum konsumsi suplemen dalam jangka panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement