Senin 10 Dec 2018 18:51 WIB

Ganjar: Sampah di Sungai BKT Seperti Supermarket

Sampah merupakan problem besar yang mesti diselesaikan.

Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Foto: Bowo Pribadi.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengibaratkan sampah yang ada di Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang ketika banjir lalu sudah seperti supermarket. "Di Sungai BKT yang lagi dibereskan pekerjaannya, saya lihat kemarin sampahnya luar biasa," katanya, di Semarang, Senin (10/12).

Hal tersebut diungkapkannya usai penyerahan hibah mobil dan bus operasional dari Bank Jateng kepada Universitas Diponegoro di Gedung Widya Puraya, kampus Undip Semarang. Ganjar mengakui, sampah yang menggunung di sungai tersebut sedemikian banyak, sehingga menyumbat aliran air dan mengakibatkan Sungai BKT meluap dan membanjiri permukiman.

"Ada kayu gelondongan, ada lemari, kulkas, kalau kasur agak banyak, kemudian kursi ada. Jadi, seperti supermarket itu," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Sampai-sampai, kata dia, ada salah satu komentar menggelitik ketika kondisi sampah yang menggunung di aliran Sungai BKT Semarang itu diunggahnya ke media sosialnya. "Sampai ada orang bilang ketika saya mention ke media sosial saya, komentarnya, 'Pak, tinggal buat rumah, perabotnya sudah ada,'" katanya, disambut tawa hadirin.

Sampah, menurut Ganjar, merupakan problem besar yang mesti diselesaikan. Apalagi, sudah menjadi isu internasional seiring banyaknya ikan yang mati akibat makan sampah.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ruhban Ruziyatno juga menyatakan, luapan Sungai BKT terjadi akibat tumpukan sampah di Jembatan Kaligawe. Ia membantah adanya anggapan banjir yang menggenangi wilayah Sawah Besar, Kaligawe, dan sekitarnya terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai BKT yang sedang dinormalisasi.

"Jebol itu kan dari video yang tersebar. Warga telanjur panik dan menyebut (tanggul, Red) jebol. Padahal, jika diperhatikan betul meluapnya air dari kanan-kiri di dekat jembatan," katanya.

Ruhban mengakui, sampah yang sempat menutup aliran Sungai BKT di jembatan Kaligawe itu berbagai macam, mulai kulkas, mesin cuci bekas, hingga limbah-limbah rumah tangga lainnya. Selama sepekan ini, Sungai BKT dua kali meluap, yakni pada Senin (3/12) seiring hujan deras yang mengguyur Semarang dan Sabtu (8/12) karena air 'kiriman' dari Ungaran, Kabupaten Semarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement