Rabu 12 Dec 2018 11:56 WIB

Bupati Muba Berbicara pada COP-24 UNFCCC di Polandia

Muba pilot project nasional untuk peremajaan sawit rakyat milik petani mandiri.

Rep: Maspril Aries/ Red: Agus Yulianto
Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex mendapat kesempatan tampil dan berbicara pada The 24th Conference Of The Parties To The United Nations Framework Convention On Climate Change (COP-24 UNFCCC) yang berlangsung di Katowice, Polandia. Dodi berbicara tentang Sustainable Development Goals (SDG) atau pembangunan berkelanjutan  di Kabupaten Musi Banyuasin.
Foto: Foto: Istimewa
Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex mendapat kesempatan tampil dan berbicara pada The 24th Conference Of The Parties To The United Nations Framework Convention On Climate Change (COP-24 UNFCCC) yang berlangsung di Katowice, Polandia. Dodi berbicara tentang Sustainable Development Goals (SDG) atau pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Musi Banyuasin.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex mendapat kesempatan tampil dan berbicara pada The 24th Conference Of The Parties To The United Nations Framework Convention On Climate Change (COP-24 UNFCCC) yang berlangsung di Katowice, Polandia.

Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Dodi mendapat kesempatan berbicara pada 10 Desember 2018. Dodi mendapat kesempatan tampil sebagai pembicara di paviliun Korea dengan topik yang dibahas tentang Sustainable Development Goals (SDG) atau pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Dodi menjelaskan, salah satunya upaya yang berhasil dilakukan Pemerintah Kabupaten Muba adalah menjadikan daerah yang kaya migas ini sebagiai pilot project nasional untuk PSR (peremajaan sawit rakyat) milik petani mandiri yang sudah terlaksana di atas lahan seluas 4.446 hektar.

Dodi juga memaparkan proyek Pengelolaan Lanskap di Muba yang dirancang sebagai program percontohan untuk pengelolaan lanskap di lanskap Sembilang-Dangku serta perwujudan juridiction sertifikasi atas areal komoditi sehingga mengarah pada VSA (verifikasi soursing area) kejelasan rantai pasok bagi produk sawit dan karet.

“Dengan VSA maka produk CPO dan karet  di Musi Banyuasin bisa dilacak asal usulnya sehingga kita mampu menyatakan bahwa keluaran turunan sawit dan karet kita tidak bermasalah dengan kontek lingkungan deforestasi,” ujarnya.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Muba Herryandi Sinulingga mengatakan, di dalam negeri Bupati Muba juga mendapat penghargaan dari Kementerian Pertanian pada peringatan hari Perkebunan ke-61. Bupati mendapatkan penghargaan sebagai kepala daerah yang peduli pembangunan perkebunan berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement