Sabtu 15 Dec 2018 08:45 WIB

Dinas PU Cek Jalan Rusak Akibat Banjir

Pemerintah daerah juga meminta masyarakat untuk tidak buang sampah ke sungai.

Red: Friska Yolanda
Warga berjalan di genangan air yang membanjiri ruang tunggu keberangkatan Stasiun Besar Kereta Api (KA) Tawang di Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/12)
Foto: Aditya Pradana Putra/Antara
Warga berjalan di genangan air yang membanjiri ruang tunggu keberangkatan Stasiun Besar Kereta Api (KA) Tawang di Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/12)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang menerjunkan tim untuk mengecek jalan-jalan yang mengalami kerusakan akibat tergenang banjir. Tim dari unit pelaksana teknis dinas (UPTD), kata dia, diperintahkan untuk berkeliling setiap hari untuk mengecek jalan-jalan yang rusak dan segera melakukan penanganan.

"Kami sudah lakukan penanggulangan di beberapa ruas jalan yang rusak atau berlubang akibat tergenang," kata Kepala Dinas PU Kota Semarang Iswar Aminuddin di Semarang, Jumat (14/12).

Jika ada jalan yang rusak atau berlubang, kata dia, tim UPTD PU akan langsung melakukan penambahan, seperti yang dilakukan di Jalan MT Haryono Semarang. "Sudah kami tambal dan tidak ada lubang lagi. Beberapa ruas jalan lainnya juga demikian, kami cek dan langsung lakukan penambalan," katanya.

Pihaknya memang harus segera melakukan langkah antisipasi terhadap banjir. Namun, Dinas PU juga memerlukan peran serta masyarakat, misalnya tidak membuang sampah sembarangan.

Baca juga, Stasiun Tawang Semarang Tergenang Banjir

"Bahwa sebagus apapun sistem yang dimiliki, sebaik apapun mesin, segede apapun pompa yang lagi dibangun, tidak akan pernah berhasil jika sungai masih dijadikan tempat sampah oleh masyarakat," katanya.

Menurut dia, penyebab banjir yang terjadi di Semarang, terutama karena tumpukan sampah. Hal ini seperti yang sampai menyumbat aliran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) dan membuat airnya meluap.

"Kemudian di Sungai Tenggang juga. Dulu, lebar muara Sungai Tenggang itu rata-rata enam sampai delapan meter, sekarang ada yang satu meter, dua meter. Kan semakin menyempit," katanya.

Rencananya, Pemerintah Kota Semarang menertibkan beberapa bangunan di bantaran Sungai Tenggang dan hulu Sungai BKT untuk memperlancar aliran sungai. "Pada 2019, kami akan datangkan konsultan dulu untuk mengindentifikasi berapa rumah di Sungai Tenggang dan BKT bagian atas yang direlokasi," katanya. 

photo
Operator mengoperasikan ekskavator untuk mengeruk sampah yang menumpuk di bawah Jembatan Kaligawe Sungai Banjir Kanal Timur Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/12/2018).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement