Ahad 16 Dec 2018 09:17 WIB

Poster ‘Once Upon A Deadpool’ Singgung Kaum Mormon di AS

kaum Mormon mengutuk poster Deadpool yang mirip Lukisan Gereja Mormon

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Film Deadpool 2
Foto: dok 20th Century Fox via AP
Film Deadpool 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah poster film baru ‘Once Upon A Deadpool’ telah membuat marah banyak anggota Mormon. Sebab, poster tersebut mirip dengan lukisan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir atau Latter Day Saints (LDS)

Seperti yang dilansir dari NME pekan ini poster tersebut menunjukkan Deadpool seperti turun dari langit mengenakan  baju panjang dan jubah berwarna putih. Ia dikelilingi oleh karakter-karakter lain yang bertindak seperti paduan suara.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

I’ll never forgive David Leitch for what he did to that dog in John Wick. Once Upon A Deadpool. Dec. 12

A post shared by Ryan Reynolds (@vancityreynolds) on

Banyak Mormon mempermasalahkan itu dengan alasan poster tersebut mengejek Yesus dan kemiripannya dengan lukisan Gereja LDS The Second Coming milik Harry Anderson. Lebih dari 35 ribu orang telah menandatangani petisi yang menyerukan agar poster diganti. Pun mereka mengutuknya sebagai ‘diskriminasi agama’.

“Di poster, Deadpool menggantikan Yesus Kristus “ demikian bunyi petisi itu.

Petisi itu menyebutkan Deadpool diposisikan persis seperti Yesus Kritus dan mengenakan jubah putih. Tidak diketahui apakah gambar itu digunakan untuk sengaja mengejek Gereja Yesus Kristus. "Tetapi jelas bahwa itu disalin dari gambar aslinya,” lanjutan petisi itu

Namun, yang lain mengatakan gereja memiliki alasan untuk menuntut gambar tersebut. Pengacara properti intelektual pada ABC mengatakan ini adalah pukulan di negara bagian Utah dan Gereja LDS.

“Karena penggunaan ini bersifat komersial, saya akan berasumsi Gereja LDS akan memiliki klaim untuk pelanggaran hak cipta jika mereka memilih untuk mengejar itu. Tapi mereka umumnya enggan melakukan itu,” ujar pengacara properti intelektual tersebut. Sementara itu, Gereja LDS belum menanggapi poster tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement