Selasa 25 Dec 2018 19:50 WIB

Sumbar Kumpulkan Rendang untuk Korban Tsunami Banten-Lampung

Pengumpulan rendang pertama ditujukan ke seluruh kepala OPD di lingkungan pemprov.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Endro Yuwanto
Masakan Indonesia Rendang
Foto: Republika/Prayogi
Masakan Indonesia Rendang

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) mengumpulkan rendang untuk membantu korban tsunami di Banten dan Lampung. Pemprov mewajibkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menghimpun rendang dengan kemasan per 0,5 kg dari seluruh pegawai.

Langkah ini bukan hal baru bagi Pemprov Sumbar. Sebelumnya, pengumpulan olahan kuliner khas Minang berupa rendang juga dilakukan untuk membantu korban gempa di Lombok dan Palu.

"Pak Gubernur mengetuk hati kita semua, kiranya kita turut merasakan duka saudara kita di Banten dan Lampung. Beliau berharap, ada gerakan kemanusiaan dari kita semua untuk itu, salah satunya adalah kembali penggalangan pengumpulan rendang," ujar Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Selasa (25/12).

Nasrul menyebutkan, tahap pertama pengumpulan rendang ditujukan untuk seluruh kepala OPD di lingkungan pemprov. Selanjutnya, PNS dan masyarakat umum juga diberikan kesempatan yang sama untuk menyumbang rendang. Bahkan pemprov juga mengajak perantau Minang yang berada di luar Sumbar untuk ikut menyumbang rendangnya.

"Hari ini dalam waktu satu jam sejak pukul 17.00 WIB udah terkumpul 710 kg rendang dari 30 OPD," ujar Nasrul.

Wakil Gubernur Sumsel ini yakin bahwa rendang yang terkumpul akan mencapai lebih dari 1 ton, mengingat masih ada sekitar 20 OPD yang belum melaporkan update pengumpulan rendang. Nantinya rendang yang terkumpul akan disalurkan kepada korban tsunami di Banten dan Lampung melalui lembaga kemanusiaan.

Pemprov Sumbar juga akan mengirim tim untuk memantau distribusi secara langsung. Bantuan rendang akan diterima Pemprov Sumbar hingga Kamis (27/12). Nasrul mengingatkan penyumbang untuk mengemas rendang per 0,5 kg demi memudahkan distribusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement