REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi angin cukup kencang disertai hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur Bundaran Hotel Indonesia (HI) membuat banyak warga meninggalkan pusat perayaan pergantian tahun dengan cepat. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, beberapa masyarakat mulai pergi dari Bundaran HI, sesaat setelah kembang api bergantian mewarnai langit Jakarta.
Meski beberapa kembang api masih menyala, guyuran hujan yang masih deras membuat masyarakat menyerah juga. Beberapa di antara mereka juga justru memilih menepi di warung-warung agar tak basah kuyup.
Darso Perdana (23 tahun), salah satu pengunjung Bundaran HI mengaku kecewa karena hujan turun. Padahal, lelaki yang datang bersama tiga teman perempuannya dari Salemba, Jakarta Pusat, untuk menikmati pesta kembang api di pusat Kota Jakarta itu.
"Ujan jadi nggak liat jelas (kembang api)," kata dia usai perayaan malam pergantian tahun, Selasa (1/1) dini hari.
Darso mengenakan jaket di kepalnyanya untuk menutupi air yang jatuh dari langit. Ia terlihat terburu meninggalkan lokasi dengan terburu-buru. Menurut dia, saat datang ke Bundaran HI kondisi cuaca masih gerimis rintik. Karena itu, ia tak menyediakan payung atau jas hujan.
"Dari tengah jam 22.30 WIB, tahunya hujan. Mau langsung pulang saja," keluh dia.
Hal senada dirasakan Ilham saputra (26). Datang bersama kekasihnya, sesaat setelah puncak kembang api, mereka berdua memilih menepi di Halte Imam Bonjol.
Meski begitu, ia mengatakan, masih dapat merasakan suasana perayaan akhir tahun seperti biasanya. Namun, tahun ini perayaan terasa lebih cepat.
"Ya kembang apinya hanya sebentar. Cuma 10 menit," ujar dia.
Padahal, lanjut dia, pada tahun-tahun sebelumnya banyak orang yang masih berswafoto, bahkan hingga pukul 01.00 WIB. Namun, lantaran cuaca hujan banyak orang lebih memilih pulang.
"Tahun ini karena hujan jadi lebih cepet selesai," kata dia.
Alhasil, Ilham yang pergi bersama kekasihnya itu harus rela menghabiskan sisa malam sambil menunggu hujan reda di Halte Imam Bonjol.
