Senin 07 Jan 2019 16:41 WIB

Kemendikbud Salurkan 6.000 Sepatu ke Siswa Korban Bencana

Pemerintah mendata peserta didik yang betul-betul membutuhkan bantuan sepatu

Red: Esthi Maharani
Sejumlah anak-anak pengungsi korban gempa, tsunami dan likuifaksi bermain di sekitar selter atau hunian sementara mereka di kawasan Integrated Community Shelter (ICS) bantuan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (28/11/2018).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Sejumlah anak-anak pengungsi korban gempa, tsunami dan likuifaksi bermain di sekitar selter atau hunian sementara mereka di kawasan Integrated Community Shelter (ICS) bantuan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (28/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyalurkan bantuan sepatu sebanyak 6.635 pasang. Sepatu tersebut untuk peserta didik korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kepala Dinas Dikbud Kota Palu Ansyar Sutiadi mengemukakan bantuan yang diterima Pemerintah Kota Palu itu tengah diperiksa dan disortir oleh staf Dinas Dikbud setempat sebelum disalurkan kepada yang berhak.

"Rencananya akan kita bagikan mulai minggu depan kepada pelajar di sekolah-sekolah terdampak gempa, tsunami dan likuefaksi seperti di Kelurahan Balaroa, Petobo dan sepanjang pesisir Teluk Palu yang cukup parah dihantam tsunami," katanya. 

Ia mengatakan pemerintah mendata peserta didik yang betul-betul membutuhkan bantuan sepatu tersebut. Ia berharap pembagian sepatu ini tepat sasaran dan tidak menimbulkan kecemburuan antarpeserta didik. Dari hasil penyortiran yang dilakukan, pihaknya menemukan beberapa pasang sepatu yang tidak layak pakai.

"Ada yang rusak dan ada juga yang ukurannya tidak sesuai dengan ukuran kaki peserta didik yang akan menerima bantuan ini. Tapi kita usahakan bisa selesai minggu ini dan sudah bisa kita berikan minggu depan," katanya lagi.

Ansyar yakin bantuan terbaru dapat tersalurkan secara merata dan diterima oleh seluruh peserta didik yang sangat membutuhkan.

"Semoga bantuan ini bermanfaat dalam rangka untuk memulihkan aktifitas pendidikan di Kota Palu khususnya anak-anak yang terdampak langsung dengan bencana," harap Ansyar.

Kegiatan belajar-mengajar di sekolah-sekolah tingkat TK sampai SMU/SMK di Kota Palu saat ini sudah berjalan normal meski cukup banyak yang dilakukan di tenda-tenda darurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement