Ahad 20 Jan 2019 00:45 WIB

Lebih dari 100 Imigran Dilaporkan Hilang di Libya

Imigran menghilang setelah perahu karet yang ditumpangi tenggelam di Laut Mediterania

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Israr Itah
Imigran Afrika di Laut Mediterania. (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Rene Rossignaud
Imigran Afrika di Laut Mediterania. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Organization for Migration (IOM) melaporkan sekitar 117 imigran menghilang setelah meninggalkan Libya dengan perahu karet, Kamis (17/1). Para imigran menghilang setelah perahu karet yang ditumpangi tenggelam di Laut Mediterania.

Berdasarkan laporan dari tiga imigran yang selamat, ada 120 orang imigran yang pergi bersama-sama pada Kamis malam dari Garabulli, Libya. Setelah berada di perairan selama 10-11 jam, perahu karet yang mereka tumpangi mulai tenggelam.

"Orang-orang mulai tenggelam," ungkap Juru Bicara IOM Flavio Di Giacomo berdasarkan laporan tiga imigran yang selamat seperti dilansir Guardian, Sabtu (19/1).

Di Giacomo mengatakan, sebagian besar imigran berasal dari Afrika Barat. Dalam kelompok imigran yang hilang tersebut, terdapat 10 perempuan, di mana satu di antaranya sedang hamil, serta dua anak-anak. Salah satu dari anak-anak tersebut masih berusia dua bulan.

Tenggelamnya perahu karet yang ditumpangi para imigran pertama kali dilihat oleh pesawat militer Italia yang sedang melakukan patroli laut pada Jumat (18/1). Pesawat militer Italia sempat melempar dua rakit darurat untuk penyelamatan ke air sebelum pergi karena kehabisan bahan bakar.

Setelah itu, satu helikopter yang diterbangkan dari kapal angkatan laut datang ke lokasi kejadian dan menyelamatkan tiga imigran. Kala itu, ketiga imigran ini mengalami hipotermia berat sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit yang berada di Pulau Lampedusa, Italia.

"Saat operasi ini berlangsung, setidaknya tiga tubuh terlihat di perairan dan tampak meninggal," kata Laksamana Muda Fabio Agostini.

Angkatan Laut Italia telah memberitahu pihak pemerintah Libya terkait musibah ini. Setelahnya, otoritas Libya melakukan koordinasi operasi penyelamatan dan meminta kapal pedagang untuk pergi ke titik tenggelamnya perahu karet para imigran. Upaya penyelamatan telah dihentikan setelah upaya pencarian perahu karet tidak membuahkan hasil.

Bedasarkan laporan IMO, setidaknya ada 2.297 imigran yang meninggal atau hilang di perairan Mediterania pada tahun lalu. Sedangkan 116.959 imigran dilaporkan berhasil mencapai Eropa melalui jalur laut. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.

(QS. Al-Baqarah ayat 83)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement