Rabu 27 Feb 2019 14:22 WIB

Kumis Kucing Bisa Atasi Batu Ginjal

Kumis kucing dan biji beling mempunyai sifat uretik alami.

Red: Dwi Murdaningsih
Tes urin merupakah salah satu deteksi dini yang sederhana untuk mengetahui gagal ginjal.
Foto: corbis
Tes urin merupakah salah satu deteksi dini yang sederhana untuk mengetahui gagal ginjal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit batu ginjal bisa disembuhkan dengan cara-cara alami. Dokter spesialis urologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk dr Charles Martamba Hutasoit mengatakan sejumlah tanaman herbal seperti kumis kucing dan biji beling ampuh mengatasi batu ginjal di bawah lima milimeter.

"Untuk batu ginjal di bawah lima milimeter bisa dengan kumis kucing dan biji beling," ujar Charles, Rabu (27/2).

Baca Juga

Kumis kucing dan biji beling mempunyai sifat uretik alami, yang bisa memaksa ginjal mengeluarkan air kecil. Menurut dia, dengan rajin mengonsumsi air rebusan dua tanaman tersebut maka produksi urine akan banyak sehingga batu ginjal bisa larut dan keluar lewat air seni.

Menurut dia, hal itu berdasarkan hasil riset dari Eropa tahun 2018 yang menunjukkan 60-70 persen, batu ginjal ukuran di bawah lima milimeter) bisa keluar melalui air seni. Sementara untuk batu ginjal di atas lima milimeter bisa menggunakan metode gelombang kejut atau  Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) untuk menghancurkan batu ginjal.

"Untuk mendeteksi adanya batu ginjal, bisa melalui pemeriksaan USG. Untuk tanda awal yang bisa dilihat kasat mata adalah kencing yang terputus-putus atau anyang-anyang, nyeri berkemih, serta pinggang sakit," kata dia.

Dia mengatakan batu ginjal ukuran 3 milimeter sudah menimbulkan efek sakit pinggang. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko batu ginjal adalah kurangnya asupan cairan, hidup di daerah tropis, kurangnya asupan kalsium atau garam yang berlebihan, kurang gerak, obesitas, memiliki riwayat batu ginjal sebelumnya, dan asam urat tinggi.

Charles menjelaskan ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk menyaring cairan dan membuang zat-zat sisa dalam darah dalam bentuk urine melalui saluran kemih. Zat sisa berlebih dalam urine dapat menjadi endapan kristal yang menumpuk dan mengeras sehingga membentuk batu ginjal.

"Batu ginjal merupakan penyakit saluran kemih yang terjadi pada usia produktif," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement