Rabu 27 Feb 2019 14:39 WIB

Freeport: Cadangan Emas Tembaga di Papua Cukup Hingga 2071

Saat ini Freeport Indonesia mengelola hampir 41 juta ton biji emas dan tembaga

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Aktivitas dan lokasi penambangan di Grasberg yang selalu tertutup kabut dengan kandungan oksigen yang tipis.
Foto: Republika/Maspril Aries
Aktivitas dan lokasi penambangan di Grasberg yang selalu tertutup kabut dengan kandungan oksigen yang tipis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia (PTFI) mengatakan masih banyak potensi sumberdaya tembaga dan emas yang belum tereksplorasi secara optimum di Indonesia. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengatakan apabila cadangan tersebut bisa dieksplorasi kemudian diolah maka bisa menjadi potensi bisnis hingga 2071 mendatang.

Tony menjelaskan saat ini, PTFI mengelola hampir 41 juta ton biji emas dan tembaga. Pada 2021 mendatang, Tony menjelaskan pertumbuhan produksi bisa mencapai 60 juta ton per tahun. Produksi tersebut didukung dari total cadangan yang ada saat ini sebesar 1,8 miliar ton.

Baca Juga

"Kalau dihitung ya paling tidak cadangan ini diproduksi 150 ribu ton per hari maka masih bisa buat keberlanjutan bisnis hingga 32 tahun kedepan," ujar Tony di Jakarta, Rabu (27/2).

Tony juga menjelaskan angka tersebut baru cadangan yang saat ini ada di Blok A dan Blok B yang ada disekitar wilayah tambang Grasberg. Padahal, potensi cadangan masih banyak terdapat di beberapa titik di papua.

Potensi ini, kata Tony bisa dikelola secara jangka panjang. "Kita kan ada cadangan kalau dihitung hitung bisa dapat berapa puluh tahun. Kalau ada sumber daya lagi yang bisa dijadikan cadangan bisa tambah lagi. Tetapi pada dasarnya reserve dan sumber daya yang ada di situ lebih dari 2041," ujar Tony.

Namun Tony memang mengaku belum bisa berbicara jauh tentang cadangan ini. Ia mengatakan saat ini perusahaan hanya fokus untuk memaksimalkan potensi cadangan yang ada.

Tony menjelaskan perlu studi dan alokasi biaya yang tidak sedikit serta kepastian investasi untuk bisa mengelola cadangan yang lebih besar ini.

"Tapi apakah akan melakukan eksplorasi di kedalaman 2,500 meter, saya tanya balik lo mau nggak? Kamu punya cadangan sampai 2051, masih mau nggak untuk dieksplorasi?," ujar Tony.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement