Senin 04 Mar 2019 10:21 WIB

Pemkab Sigi akan Buka Akses ke Kawasan Huntap

Pembangunan huntap akan dilakukan mulai Maret 2019 ini.

Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan pilar bangunan hunian tetap (Huntap) korban gempa di Lingkungan Pengempel, Kecamatan Sandubaya, Mataram, NTB, Selasa (12/2/2019).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan pilar bangunan hunian tetap (Huntap) korban gempa di Lingkungan Pengempel, Kecamatan Sandubaya, Mataram, NTB, Selasa (12/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dipastikan membuka akes jalan menuju lokasi yang akan dijadikan kawasan pembangunan permukiman hunian tetap (huntap) korban gempa dan likuefaksi di daerah itu. Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapata membenarkan rencana pembukaan akses transportasi ke lokasi baru permukiman warga korban bencana alam yang terletak di Desa Pombewe, Kecamatan Sigibiromaru, Kabupaten Sigi.

Pembukaan jalan menuju lokasi huntap merupakan prioritas untuk kelancaran akses transportasi darat warga yang akan dimukimkan di wilayah tersebut. Selain jalan, tentu infrastruktur lainnya, termasuk listrik dan sarana air bersih serta kebutuhan lainnya perlu segera dibangun sehingga ketika warga dipemukiman mereka tidak lagi kesulitan infrastruktur dan sarana serta fasilitas pendukung.

Karena itu, Pemkab Sigi memprioritaskan untuk penyediaan berbagai infrastruktur dan sarana penunjang lainnya ke lokasi huntap. Pembangunan huntap, kata Bupati Irwan, akan dilakukan mulai Maret 2019 ini.

"Huntap yang disediakan bagi korban gempa dan likuefaksi di Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi akan segera dibangun oleh pemerintah," kata dia.

Khusus warga korban gempa dan likuefaksi di Desa Jono Oge, katanya, semuanya akan bermukim di huntap di Desa Pombewe. Desa Jono Oge, merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Sigi yang terdampak cukup parah gempabumi berkekuatan 7,4 SR yang terjadi pada 28 September 2018.

Gempa tersebut tidak hanya mengguncang Kabupaten Sigi, tetapi juga daerah lain di Sulteng, termasuk Kota Palu dan Kabupaten Donggala yang diterjang tsunami sehingga menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan bangunan rumah penduduk, hotel, obyek wisata serta sejumlah infrastruktur termasuk jaringan listrik dan jalan serta jembatan.

Bencana alam tersebut juga telah melenyapkan permukiman warga di satu dusun di Kabupaten Sigi yakni Dusun II Desa Jono Oge. Dusun II Desa Jono Oge termasuk sentra produksi berbagai komoditi hortikultura yang selama ini banyak dipasarkan ke Palu dan juga keluar seperti Gorontalo, Manado dan Kalimantan Timur.

Di dusun itu, kini hanya tersisa lahan kering. Sementara semua bangunan dan juga berbagai harta benda masyarakat serta tanaman pertanian dan peternakan lenyap bagaikan ditelan bumi ketika terjadi gempa dan likuefaksi pada 28/9-2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement