Senin 11 Mar 2019 06:10 WIB

Lebih Muda Haid, Lebih Berisiko Hipertensi

Laju perkembangan tubuh di awal kehidupan pengaruhi kesehatan jangka panjang.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Foto: ist
Hipertensi atau tekanan darah tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Setiap perempuan bisa mengalami haid dalam waktu yang berbeda-beda. Ada yang masih sangat berusia belia saat mengalami haid pertama, remaja dan seterusnya.

Kini ada studi baru yang mengungkap ternyata semakin muda usia perempuan mengalami haid ada hubungannya dengan risiko hipertensi di kemudian hari atau saat dewasa. Penelitian baru di AS itu menemukan bahwa usia seorang wanita memulai haid berkaitan dengan risiko hipertensi alias tekanan darah tinggi, dilansir laman Malay Mail, Senin (11/3).

Baca Juga

Dipimpin oleh para peneliti di University of Georgia, studi baru melihat data pada 7.893 wanita China berusia 45 tahun ke atas yang diambil dari Studi Longitudinal Kesehatan dan Pensiun China. Data itu mencakup informasi tentang faktor biologis, demografi, dan gaya hidup yang mungkin berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Hypertension Research, menunjukkan bahwa usia menarche, yang merupakan periode pertama wanita, dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi. Lebih khusus lagi,  awal menarche per satu tahun ditemukan secara signifikan meningkatkan risiko hipertensi di kemudian hari, hingga enam persen.

Hal itu disimpulkan setelah para peneliti memperhitungkan faktor-faktor mempengaruhi lainnya termasuk usia, pendidikan, status perkawinan, massa tubuh, indeks (BMI), merokok, minum, dan obat-obatan. Hasilnya juga menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia menopause dan tekanan darah setelah menyesuaikan temuan dengan faktor-faktor gaya hidup lainnya.

Penelitian sebelumnya sejauh ini memberikan hasil yang tidak konsisten, dengan penulis studi Luqi Shen menjelaskan bahwa bberapa penelitian menunjukkan bahwa menarche dini meningkatkan risiko hipertensi pada akhir masa dewasa. Sementara penelitian lain menunjukkan bahwa menarche lambat dikaitkan dengan hipertensi pada akhir masa dewasa.

Shen kemudian menyarankan bahwa laju perkembangan tubuh di awal kehidupan dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang. Ketika satu sistem berkembang lebih awal atau terlalu terlambat maka ini juga dapat mempengaruhi sistem lain dalam tubuh.

"Perempuan dengan menarche dini mungkin memiliki sistem kardiovaskular yang dikembangkan kurang optimal, oleh karena itu, memiliki risiko lebih tinggi untuk hasil yang merugikan, seperti hipertensi pada akhir masa dewasa," kata Shen.

Tapi, potensi hipertensi ini dapat pula dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya dengan gaya hidup sehat. Menariknya, hubungan ini sepenuhnya dijelaskan oleh indeks massa tubuh. Ini menunjukkan bahwa manajemen berat badan di tahap menopause sangat penting untuk manajemen tekanan darah bagi wanita di usia menopause.

Adapun peneliti percaya temuan ini tidak spesifik untuk perempaun China yang diteliti. Melainkan mungkin berlaku untuk perempuan di semua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement