Selasa 12 Mar 2019 22:10 WIB

Wakil Ketua MPR: Presiden Jangan Dijadikan Bahan Lucu-lucuan

Mahyudin mengatakan Presiden adalah simbol negara tak sepatutnya jadi bahan lelucon.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua MPR Mahyudin
Foto: dok. Humas MPR
Wakil Ketua MPR Mahyudin

REPUBLIKA.CO.ID, PASER -- Wakil Ketua MPR Mahyudin meminta semua pihak untuk tidak menjadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bahan bercandaan. Menurutnya sebagai simbol negara, Presiden tidak sepatutnya dijadikan bahan lucu-lucuan.

"Kemarin saya dikirimin foto pak Jokowi pakai kebaya dan sanggul untuk lucu-lucuan. Saya bilang 'maksud anda kirimi saya foto apa?',  'Enggak bang, mau lucu-lucuan aja'. 'Enggak bisa', saya bilang. Kalau mau lucu-lucuan banyak yang lain tapi jangam presiden," ceritanya di sela-sela penyampaian materi Sosialisasi 4 Pilar MPR di Tanah Grogot, Paser, Kalimantan Timur, Selasa (12/3).

Mahyudin beranggapan, adanya teknologi membuat manusia semakin berani mencaci maki seseorang. Orang cenderung bersembunyi dibalik teknologi untuk menyerang presiden.

"Kalau bukan kita yg menghormati presiden, siapa lagi? Urusan pemilu urusan nanti. Kalau anda tidak cocok dengan Jokowi silakan jangan dipilih lagi. Sederhana itu hidup ini," ujarnya.

Mahyudin juga menyamakan sosok presiden sebagai sosok ayah kandung. Ia menganalogikan, seorang anak pasti tidak akan rela jika ayahnya dirisak oleh orang lain.

"Karena dia Presiden, anggap aja dia bapak kita, jangan bully. Saya kalau ada orang mem-bully bapak saya, pasti saya tempeleng. Presiden tetap orang tua kita," ujarnya.

Oleh karena itu, tambahnya, penting bagi MPR untuk terus mensosialisasikan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologoi negara. Hal itu agar bangsa Indonesia tidak kehilangan jati dirinya sebagai bangsa. "Kalau kita mendalami Pancasila yang mendalam dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka aman dunia ini," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement