Rabu 13 Mar 2019 06:37 WIB

Ketika Rasulullah SAW Jadi Makmum Masbuk

Rasulullah SAW terlambat datang, sehingga menjadi makmum masbuk.

Red: Hasanul Rizqa
Nama-nama indah Rasulullah SAW.
Foto: republika
Nama-nama indah Rasulullah SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa ini terjadi ketika Makkah sudah dibebaskan dari kekuasaan musyrik (Fathu Makkah). Kabar kemenangan Rasulullah SAW dan umat Islam menggemparkan hingga ke luar Jazirah Arab. Di utara, penguasa Romawi sudah bersiap-siap menyerang Madinah.

Kabar itu sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Maka, beliau bertolak ke Tabuk (sekira perbatasan Arab-wilayah kekuasaan Romawi) dengan ditemani 40 ribu orang prajurit Muslimin.

Baca Juga

Belum sampai di tempat tujuan, langit menunjukkan tanda-tanda masuk waktu subuh. Nabi Muhammad SAW pun menyuruh segenap kaum Muslimin yang menyertainya untuk singggah. Mereka pun bersiap melaksanakan shalat subuh berjamaah.

Namun, Nabi SAW tiba-tiba berkeinginan buang hajat. Beliau pun pergi ke suatu tempat dengan didampingi al-Mughirah bin Syu'bah, yang bertugas membawa bejana berisi air. Sahabat ini lantas berdiri agak jauh dari tempat Rasulullah SAW buang hajat.

Setelah itu, Nabi SAW keluar. Al-Mughirah dengan sigap menuangkan lagi dengan bejana air untuk beliau berwudhu.

Para sahabat yang sudah bershaf-shaf tidak tahu bahwa Nabi SAW sedang buang hajat. Mereka pun menunggu dalam waktu yang cukup lama. Salah seorang dari mereka lantas menghampiri Abdurrahman bin 'Auf, untuk memintanya menjadi imam Shalat Subuh.

Karena pertimbangan waktu subuh yang menuju hampir habis, Maka Ibnu Auf pun setuju. Dia lantas mengimami shalat subuh seluruh pasukan Muslimin.

Ketika itulah datang Nabi SAW bersama al-Mughirah. Beliau hanya mendapat satu rakaat dari shalat subuh berjamaah itu.

Begitu Abdurrahman bin mengucapkan salam, Rasulullah SAW pun bangkit --untuk meneruskan satu rakaat yang tersisa. Para sahabat yang melihat beliau terkejut bukan kepalang. Sebab, Nabi SAW ternyata menjadi makmum yang masbuk. Sambil menunggu beliau selesai shalat, mereka menggumamkan tasbih dan doa.

Usai shalat, Rasulullah SAW menghadap kepada para jamaah sekalian. "Benar apa yang dilakukan oleh kalian tadi," kata beliau. Maknanya, Nabi SAW memang menghendaki agar kaum Muslimin shalat jamaah di awal waktu, tidak mesti menanti kedatangan beliau SAW yang sedang ada hajat.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَقَفَّيْنَا مِنْۢ بَعْدِهٖ بِالرُّسُلِ ۖ وَاٰتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ وَاَيَّدْنٰهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ اَفَكُلَّمَا جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌۢ بِمَا لَا تَهْوٰىٓ اَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ ۚ فَفَرِيْقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيْقًا تَقْتُلُوْنَ
Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami susulkan setelahnya dengan rasul-rasul, dan Kami telah berikan kepada Isa putra Maryam bukti-bukti kebenaran serta Kami perkuat dia dengan Rohulkudus (Jibril). Mengapa setiap rasul yang datang kepadamu (membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri, lalu sebagian kamu dustakan dan sebagian kamu bunuh?

(QS. Al-Baqarah ayat 87)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement