Senin 01 Apr 2019 17:25 WIB

Korban Meninggal Akibat Muntaber di Gorontalo Bertambah

Belum diketahui penyebab muntaber massal di Gorontalo Utara.

Red: Reiny Dwinanda
Korban meninggal. (Ilustrasi)
Foto: www.metro.co.uk
Korban meninggal. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Korban meninggal akibat penyakit muntaber di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, bertambah dua orang. Korban masing-masing berasal dari Kecamatan Tolinggula dan Kecamatan Biau.

Kepala Puskesmas Tolinggula, Dahri Zakaria, mengatakan korban balita Ikbal (3) yang berasal dari Desa Molangga, Tolinggula, sebelumnya telah mendapatkan pertolongan pertama di puskesmas setempat. Ia kemudian dirujuk ke rumah sakit pada Jumat (29/3) dan dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan.

"Jenazah korban sementara proses pemulangan dari rumah sakit ke kediaman orang tuanya," ujar Dahri di Gorontalo, Senin.

Hingga saat ini, masih ada empat orang pasien sementara menjalani rawat inap di Puskesmas Tolinggula. Selain itu, lima orang sementara menjalani rawat jalan.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Biau, Warda Mootalu, mengatakan, korban meninggal di kecamatan itu juga bertambah. Setelah satu warga yang juga dirujuk pada Jumat (29/3) dinyatakan meninggal dunia pada Senin pagi.

Total warga meninggal akibat muntaber di daerah ini menjadi dua orang. Data terkini kasus muntaber yang melanda wilayah Biau kata Warda, hingga pukul 13.00 Wita mencapai total 50 orang, terdiri dari laki-laki 24 orang dan perempuan 26 orang.

Korban meninggal dua orang. Penderita muntaber yang dirujuk berjumlah dua orang, termasuk yang telah dinyatakan meninggal. Warda mengaku, Puskesmas Biau masih siaga penuh dibantu tim dokter yang dikirim dari rumah sakit dr Zainal Umar Siddiki serta dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi.

Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, dr Wardana Harun, SpPK menyatakan, total korban meninggal dunia akibat muntaber di daerah itu, mencapai tiga orang. Pihaknya telah meningkatkan siaga pelayanan di Puskesmas Biau dan Tolinggula, termasuk distribusi obat-obatan yang diperlukan.

Wardana berharap hasil laboratorium terkait musibah muntaber massal itu segera diperoleh, untuk penanganan lebih lanjut dan mengantisipasi bertambahnya korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement