Ahad 07 Apr 2019 07:22 WIB

UIN Bandung Raih Enam Paten Teregistrasi

UIN Bandung berkomitmen meningkatkan bidang paten.

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Muhammad Hafil
Logo UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Foto: UIN Sunan Gunung Djati/Facebook
Logo UIN Sunan Gunung Djati Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung mendapatkan enam paten dalam bidang penelitian. Paten tersebut terdaftar pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) (Kemenkumham RI). 

Pendataan Paten Teregistrasi di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dilakukan oleh Subdirektorat (Subdit) Penelitian dan HKI, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Paten yang teregistrasi di Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI akan teregistrasi pula di ASEAN Patent Scope dan World Intellectual Property Organization (WIPO) secara otomatis.

Penelitian pertama yang mendapatkan paten berjudul “Proses Pembuatan Material Grafit Berbasis Serat Kapas Gossypium sp”. Inventornya adalah Dr Hasniah Aliah dari Fakultas Sain dan Teknologi UIN SGD bersama dengan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Kedua berjudul “Kombinasi Kedelai Hitam dan Ubi Jalar Ungu untuk Meningkatkan Kualitas Sperma pada Tikus Model Diabetes Melitus Tipe 2”. Inventor Dedi Sulaeman, Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bersama akademi Universitas Negeri Malang.

Ketiga berjudul “Bunyi Interdental Fricative Voiceless dalam Tabel International Phonetic Alphabets”. Inventornya Dedi Sulaeman dan Teddy Yusuf. Keduanya berasal dari Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD. Lainnya adalah Dr Wahyudin Darmalaksana dari Fakultas Ushuluddin UIN SGD; dan M Ali Ramdhani dari Fakultas Sain dan Teknologi UIN SGD.

Keempat berjudul “Pop-Up Book (Buku Timbul): Media yang Menarik dalam Belajar Matematika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Dididik”. Inventornya Ida Nuraida, Yayu Nurhayati Rahayu, Yudi Wardiansyah, Rahayu Kariadinata, Hamdan Sugilar, dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD.

Penelitian kelima berjudul “Detoksifikasi melalui Fermentasi oleh Aspergilus Niger, Neurospora Sitophila, serta Konsorsiumnya terhadap Nilai Gizi dan Kadar Forbol Ester Bungkil Biji Jatropha Curcas L untuk Pakan Ayam Pedaging”. Inventornya adalah Tuti Kurniati, Agus Widana, dan Neneng Windayani,  dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD.

Penelitian terakhir yang mendapatkan paten berjudul “Kefir Kolostrum, Pembuatan, Psikokimia, dan Organoleptiknya”. Inventornya adalah Neneng Windayani, Mila Listiawati, Agus Widana, Tuti Kurniati, dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung. 

“Alhamdulillah, selamat untuk kemajuan UIN Bandung”, kata Direktur Pendidikan Tinggi Kementerian Agama Prof Dr M Arskal Salim GP, dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id pada Sabtu (6/4).

Diktis Kementerian Agama RI telah mengeluarkan kebijakan untuk pengupayaan hak kekayaan intelektual, baik hak cipta maupun paten. 

Komitmen

Perguruan Tinggi melakukan berbagai upaya untuk daya saing Indonesia. Salah satunya, peningkatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Bidang Paten. UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung berkomitmen untuk meningkatan bidang paten. “Kita sambut kebijakan nasional terkait agenda peningkatan paten. Kami memiliki skema penelitian dengan keluaran potensi paten,” kata Rektor UIN Bandung Prof Dr H Mahmud.

Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Puslitpen) UIN Bandung Dr Wahyudin Darmalaksana mengatakan, paten merupakan bentuk pengakuan di tingkat nasional dan internasional. “Banyaknya paten yang diperoleh menunjukkan perguruan tinggi berdaya saing tinggi dan terbukti unggul menghadapi kompetisi global,” ujarnya.

Upaya mewujudkan paten ditempuh melalui kolaborasi antarakademisi lintas perguruan tinggi. Karena itu, perguruan tinggi harus bersinergi dengan berbagai pihak untuk menghasilkan inovasi dan penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement