Senin 15 Apr 2019 19:42 WIB

Imbauan KAHMI Jelang Pemilu 2019

Apa pun bentuk kecurangan dalam pemilu mesti dihindari

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Hamdan Zoelva
Foto: RepublikaTV/Fakhtar Khairon Lubis
Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Hamdan Zoelva

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi hari pemilihan umum (pemilu) pada Rabu (17/4) nanti, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mengajak seluruh warga bangsa untuk berpartisipasi dalam gelaran pesta demokrasi itu. KAHMI juga mengimbau masyarakat untuk aktif mengawasi serta mengawal proses pemilu supaya berjalan damai, jujur serta adil.

Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Hamdan Zoelva mengatakan, memilih merupakan hak setiap warga negara, bukan sebuah kewajiban. Bagaimanapun, memilih merupakan sebentuk rasa tanggung jawab untuk menentukan penyelenggaraan negara pada masa lima tahun mendatang.

Baca Juga

"KAHMI mengingatkan kepada penyelenggara pemilu yaitu KPU, Bawaslu serta DKPP dan seluruh aparatur negara khususnya penegak hukum untuk benar-benar netral, adil dan tidak memihak, menjaga integritas dan profesionalitas dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan pemilu," kata Hamdan Zoelva dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id,Senin (15/4).

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2013-2015 itu meneruskan, pemilu sudah sepatutnya diselenggarakan secara jujur dan adil. Tanggung jawab terbesar dalam menjamin pemilu yang jujur dan adil berada di pundak penyelenggara pemilu dan aparatur negara. Kemudian, tiap kandidat hendaknya tidak mengkhianati pilihan rakyat.

KAHMI meminta seluruh peserta pemilu bersama tim pendukung masing-masing untuk jujur dan kesatria. Apa pun bentuk kecurangan mesti dihindari. Para kandidat juga diserukan untuk tidak mencuri suara rakyat dengan cara-cara kotor, semisal politik uang atau menyuap penyelenggara pemilu agar memihak serta berlaku curang.

"Mencuri suara rakyat sama dengan mengkhianati rakyat yang memilih dengan tulus," ujarnya.

Ia mengatakan, KAHMI juga meminta kepada seluruh peserta pemilu, tim kampanye dan pendukung untuk menerima apapun hasil pilihan rakyat dan tidak memprovokasi rakyat untuk merusak karena kalah pemilu. Jika ada pelanggaran dan kecurangan pemilu, maka selesaikan melalui proses hukum yang telah disediakan. Menurut KAHMI peserta pemilu memiliki tanggungjawab besar dan peran sentral dalam menjamin pemilu damai dan berintegritas.

Kepada seluruh pimpinan dan aparatur KAHMI di seluruh level, Hamdan mengimbau agar ikut menjaga dan menjamin terselenggaranya pemilu damai, berintegritas dan bermartabat. KAHMI harus tetap menjadi obor dan benteng dalam menjaga keselamatan serta keutuhan bangsa yang dicintai.

"MN KAHMI meminta kepada seluruh warga KAHMI baik yang ikut kontestasi pemilu maupun yang hanya sebagai pemilih untuk tetap menjaga persaudaraan sebagai sesama warga KAHMI," jelasnya. 

Majelis Nasional KAHMI juga berpesan kepada warganya agar saling mendorong dan mendukung warga KAHMI untuk menjadi pemimpin yang terpilih dalam Pemilu 2019. Bagi keluarga KAHMI, ikut dalam proses pemilu adalah bagian dari tanggungjawab perwujudan Insan Cita HMI. Yaitu tanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement