Senin 22 Apr 2019 22:36 WIB

Penanaman 2.000 Bibit Mangrove Tandai Hari Bumi di Palu

Ditargetkan sebanyak 2.000 bibit pohon mangrove itu ditanam di empat titik.

Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah warga menanam bibit mangrove di Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/3/2019).
Foto: Antara/Arnas Padda
Sejumlah warga menanam bibit mangrove di Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Puluhan aktivis lingkungan dari berbagai gerakan dan lembaga sosial maupun organisasi nasional memperingati Hari Bumi di Palu. Mereka menanam 2.000 bibit pohon mangrove di sejumlah titik di Teluk Palu.

"Kami targetkan 2.000 bibit pohon mangrove ditanam di empat titik. Ada di pesisir pantai di Kelurahan Mpanau, Kelurahan Mamboro, Kelurahan Lere dan Kelurahan Tipo," kata penanggungjawab kegiatan Rusdianto Iskandar di sela-sela kegiatan penanaman pohon mangrove di pesisir pantai Kelurahan Mpanau Kecamatan Tawaeli, Senin (22/4).

Baca Juga

Dia mengatakan selain untuk memperingati Hari Bumi setiap tanggal 22 April, penanaman bibit pohon mangrove oleh Jaringan Arsitek Indonesia (JARI) Sulawesi Tengah, Relawan Mangrove Teluk Tomini (Remott) dan sejumlah aktivis lingkungan lainnya dilakukan sebagai bagian dari upaya motigasi bencana di ibu kota provinsi Sulawesi Tengah itu. Mengingat Kota Palu pada 28 September 2018 lalu dihantam oleh tsunami, gempa dan likuefaksi yang mengakibatkan rumah-rumah warga yang berada kurang dari 100 meter dari bibir Teluk Palu di beberapa titik rusak berat hingga rata dengan tanah.

"Tujuannya agar kita juga belajar mitigasi bencana. Kita lihat sendiri saat tsunami menerjang, rumah-rumah di Kabupaten Donggala yang dilindungi dengan pohon mangrove itu tidak rusak. Sementara yang tidak ada pohon mangrovenya rusak,"ujarnya.

Dari situ kata Ketua JARI Sulteng itu, dapat diambil kesimpulan bahwa pertahanan alam terbaik dari gulungan ombak dan tsunami adalah pohon mangrove. Dia juga memastikan jika pohon mangrove dapat tumbuh di pesisir Teluk Palu. Tidak seperti pernyataan sejumlah pihak yang mengatakan jika Teluk Palu tidak dapat ditanami pohon mangrove.

"Bibit pohon mangrove yang kami tanam ini kami ambil dari Kelurahan Lere di bawah Jembatan IV Palu. Di situ banyak bibit pohon mangrove. Itu artinya pohon mangrove bisa ditanam di Teluk Palu," ujarnya.

Lewat kesempatan itu, dia berharap makin banyak warga Palu yang sadar akan pentingnya mitigasi bencana dengan menanam pohon mangrove. Sementara itu salah satu peserta, Nirwansyah Parampasi mengaku sangat senang dapat berpartisipasidalam kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan seperti itu penting dilakukan untuk meningkatkan dan menumbuhkan kepedulian masyarakat akan mitigasi bencana di Kota Palu dengan menanam pohon mangrove. "Saya senang ikut kegiatan-kegiatan yang seperti ini, " ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement