Senin 29 Apr 2019 16:28 WIB

Tanggul Jebol, Puluhan Rumah di Ciamis Kebanjiran

Tanggul aliran Sungai Citalahab jebol dengan lebar 5 meter tinggi 2 meter.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Banjir melanda dua titik di Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Senin (29/4).
Foto: dok. BPBD Kabupaten Ciamis
Banjir melanda dua titik di Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Senin (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Setidaknya 38 kepala keluarga (KK) atau 113 warga di Kabupaten Ciamis terdampak luapan air Sungai Citalahab pada Senin (29/4). Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supuani mengatakan, luapan itu disebabkan jebolnya tanggul di aliran sungai tersebut.

Ia menjelaskan, peristiwa jebolnya tanggul yang terletak di Kecamatan Pamican, Kabupaten Ciamis, itu terjadi pada Ahad (28/4) pukul 04.00 WIB. Tanggul aliran Sungai Citalahab jebol dengan lebar 5 meter tinggi 2 meter. Sementara hujan terus turun dengan intensitas tinggi, dan jarak Sungai Citalahab ke pemukiman warga hanya berjarak 20 meter.

"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun dua titik pemukiman warga terendam," kata dia, Senin (29/4).

Ia mengatakan, dua titik itu adalah Dusun Sambungjaya, RT 13/05 dan Dusun Kertajaya, RT 25/05, yang keduanya terletak di Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Di Dusun Sambungjaya, sebanyak 29 KK atau 82 jiwa rumahnya tergenang air setinggi betis orang dewasa.

Sementara di Dusun Kertajaya, air juga menggenang rumah 9 KK atau 31 jiwa. Tak hanya itu, Ani menambahkan, banjir juga menggenani sekitar 1 hektare areal pesawahan.

"Saat ini kita sudah memberikan bantuan 100 karung buah. Adapun kebutuhan mendesak adalah pompa air, karung, dan bronjong," kata diam

Hingga Senin sore, ia menambahkan, petugas BPBD dibantu warga masih bergotong royong menutup tanggul jebol dan memompa air menggunakan mesin pompa air ke sungai. Sedangkan masyarakat mulai membereskan rumah masing masing.

Menurut dia, akibat banjir itu, aktivitas warga tidak terlalu terhambat karena akses jalan masih bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Sementara aktivitas perekonomian dan pemerintahan berjalanlancar seperti biasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement