Kamis 30 May 2019 12:31 WIB

Pejabat Negara Jadi Sasaran Pembunuhan, Istana Waspada

Istana Negara tingkatan kewaspadaan karena ada ancaman kepada pejabat negara.

Red: Muhammad Subarkah
Istana Negara
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Istana Negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana kepresidenan meningkatkan kewaspadaan. Hal ini menyusul rilis Polri tentang sejumlah tokoh dan pejabat negara yang jadi sasaran pembunuhan.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebutkan, sebetulnya penjagaan presiden selalu ketat meski ada ancaman atau tidak. Namun menyusul penjelasan Polri soal ancaman pembunuhan terhadap empat tokoh dan satu kepala lembaga survei, maka pengamanan di ring 1 akan ditingkatkan.

"Kalau keamanan itu kita selalu waspada. Ada atau tidak ada ancaman, itu kita selalu waspada. Waspada itu sudah standard, SOP. Jadi kalau kemudian ada informasi itu, ya dibuat lebih waspada saja," kata Pratikno di Istana Negara, Rabu (29/5).

Diberitakan sebelumnya, Polri membeberkan empat tokoh nasional yang menjadi target pembunuhan. Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, empat target operasi pembunuhan tersebut, yakni Wiranto, Luhut Binsar Panjaitan, dan Budi Gunawan, serta Gories Mere.

Tito mengatakan, ada satu target pembunuhan lainnya. Tetapi nama target terakhir itu, bukan dari kalangan pejabat. Melainkan dari kalangan lembaga survei. Tito mengungkapkan empat tokoh dan pejabat nasional, serta satu pemimpin lembaga survei yang menjadi target pembunuhan diketahui setelah Polri menangkap enam tersangka pelaku. Para perencana dan pelaku tersebut, ditangkap beruntun pada hari yang sama pada Selasa (21/5), dan Jumat (24/5). Mereka antara lain, AF, HK, AZ, IR, TJ, dan AD. AF terungkap sebagai istri salah satu purnawirawan dengan pangkat terakhir mayor jenderal (mayjen).

Tito menerangkan, analisis bahwa enam orang yang ditangkap tersebut bakal membunuh para tokoh tersebut, bukan dari analisa intelijen. Melainkan kata dia, hasil dari penyidikan setelah dilakukan penangkapan. “Dasar sementara (rencana pembunuhan, Red) kami, dari BAP (Berita Acara Pemeriksaan) tersangka yang sudah ditangkap,” sambung Tito.

Pada Senin (27/5), Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal merilis enam tersangka rencana pembunuhan terhadap empat tokoh nasional, dan satu pemimpin lembaga survei tersebut. Pada Selasa (28/5), Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menerangkan peran dan atribusi keenam tersangka itu.

Polri belum membeberkan alasan mengapa keenam tersangka tersebut mengincar empat tokoh dan satu pemimpin lembaga survei itu. Tetapi jika menengok nama-nama target, empat tokoh nasional itu punya profil kelas tinggi. Wiranto sebagai Menko Polhukam, sedangkan Luhu Binsar Panjaitan sebagai Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim). Keduanya purnawirawan angkatan darat dengan pangkat jenderal.

Dua nama target pembunuhan lainnya, yakni Gories Mere yang kini menjadi Staf Ahli Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam bidang intelijen dan terorisme. Satu lagi, Budi Gunawan yang sejak 2015 menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Gories dan Budi sama-sama mantan perwira tinggi dari kepolisian. N Sapto Andika Candra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement