Sabtu 01 Jun 2019 22:02 WIB

Ani Yudhoyono Hobi Abadikan Gambar Satwa Liar di TSI Bogor

Taman Safari Indonesia sangat kehilangan ibu negara yang peduli lingkungan dan satwa

Red: Esthi Maharani
Ani Yudhoyono
Foto: X01068-Beawihata
Ani Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor Jawa Barat, Jansen Manansang mengaku sangat kehilangan istri Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono yang meninggal pada Sabtu (1/6). Ia mengatakan Ibu Ani adalah seorang fotografer yang hobi mengabadikan gambar satwa liar di TSI Bogor.

"Kami sangat kehilangan ibu negara yang sangat peduli dengan lingkungan dan satwa-satwa di Taman Safari," ujarnya kepada awak media saat kegiatan buka puasa bersama di TSI Bogor, Sabtu (1/6/2019) petang.

Menurutnya, setiap kali ada satwa baru di TSI Bogor, mendiang Ani Yudhoyono selalu hadir ke TSI dengan didampingi SBY untuk menyalurkan hobi memotretnya. Tak sekadar menyalurkan hobi, karya-karya hasil jepretan Ani Yudhoyono juga sempat dibukukan dengan judul "The Colors Of Harmony, A Photography Journey by Ani Yudhoyono".

Jansen juga sempat memamerkan salah satu hasil jepretan Ani Yudhoyono, Foto Harimau Sumatra, yang diabadikan menggunakan figura dan menjadi salah satu koleksi TSI Bogor.

Salah satu karyawan TSI Bogor menyebutkan bahwa setiap kali Ani Yudhoyono datang ke TSI, Ani bersama SBY selalu mengunjungi berbagai tempat di TSI Bogor, termasuk Rumah Sakit satwa di dalam TSI.

Seperti diketahui, Ani Yudhoyono wafat saat menjalani pengobatan di National University Hospital (NUH) Singapura. Ani mengidap kanker darah, sehingga harus menjalani pengobatan serta perawatan intensif sejak beberapa waktu lalu.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.

(QS. Al-Ma'idah ayat 2)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement