Ahad 02 Jun 2019 10:06 WIB

Pedagang Nasi Goreng Hingga Ketua RT Kehilangan Ibu Ani

Warga sekitar Cikeas mengenal Ibu Ani sosok yang mudah berbaur dengan siapapun.

Rep: Muhammad Riza Wahyu Pratama/ Red: Indira Rezkisari
Ani Yudhoyono bersama Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto: EPA
Ani Yudhoyono bersama Susilo Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ibu Negara keenam Republik Indonesia, Ani Yudhoyono, menghembuskan napas terakhirnya di National University Hospital, Singapura, Sabtu (1/6). Warga sekitar Puri Cikeas, Nagrak, Gunung Putri, Bogor mengaku turut kehilangan sosok perempuan yang mengayomi masyarakat.

Salah satunya adalah Samsudin (40 tahun). Warga RT 01/02 Nagrak, Cikeas, Bogor itu mengenal Ani Yudhoyono sebagai orang yang ramah. Ia mengaku beberapa kali diundang di beberapa acara Puri Cikeas.  

Baca Juga

"Kadang ada acara di kediaman beliau. Mulai dari pengajian, tujuh belasan, sama ulang tahun beliau juga," ujarnya, Ahad (2/6).

Pria penjual nasi goreng di depan Puri Cikeas itu mengaku, sebelum Ani Yudhoyono sakit, beberapa kali melihat Ani Yudhoyono berbaur dengan masyarakat sekitar. "Orangnya baik sih, enak kalau sama kita-kita ini, nggak beda-bedain. Sebelum sakit mah, beliau aktif bermasyarakat," katanya.

Hak tersebut diamini oleh Sarmili. Ketua RT 01, Nagrak, Gunung Putri, Bogor. Sarmili mengaku, Ani Yudhoyono adalah orang yang baik.

Ia sering dimintai tolong saat Ani Yudhoyono dan keluarga hendak memberikan santunan kepada masyarakat sekitar. "Pak SBY sama Bu Ani, dua-duanya baik. Bermasyarakatnya juga baik," ucapnya.

Sarmili mengaku terkejut ketika mendengar kabar Ani Yudhoyono meninggal. Ia turut berdoa, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan oleh Allah SWT.

"Selaku wakil masyarakat saya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Bu Ani. Semoga amal ibadahnya diterima Allah dan segala kesalahannya diampuni, serta diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," tutur Sarmili.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement