Rabu 05 Jun 2019 04:55 WIB

Coto Makassar Sajian Khas Lebaran Ariyo Wahab

Ariyo Wahab adalah keturunan Makassar sehingga coto Makassar jadi sajian khas Lebaran

Rep: Eric Iskandarsjah Z./ Red: Christiyaningsih
Ariyo Wahab Jadikan Ramadhan Sebagai Momen Edukasi untuk Ketiga Putrinya.
Foto: Republika/Erik Iskandarsjah Z
Ariyo Wahab Jadikan Ramadhan Sebagai Momen Edukasi untuk Ketiga Putrinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor dan musisi Ariyo Wahab merupakan pria keturunan Makassar, Sulawesi Selatan. Hal ini pun membuat coto Makassar jadi sajian khas keluarga Ariyo saat Lebaran.

“Orang tua saya di Jakarta semua. Agar ada nuansa kampung halaman kami, maka coto Makassar jadi sajian khas saat kumpul bersama keluara pas lebaran di Jakarta,” kata Ariyo saat dijumpai beberapa waktu lalu di Jakarta.

Baca Juga

Saat Lebaran, Ariyo pun mengaku tidak terlalu menghiraukan sajian yang ada apakah itu sajian santan atau sajian manis. Menurutnya, hari kemenangan harus dinikmati dengan menikmati segala sajian yang ada.

“Semua jenis makanan saya nikmati. Karena itu kan hari spesial. Namun untuk menjaga kondisi badan setelah Lebaran saya mengimbanginya dengan olahraga,” ujarnya.

Pria yang seumur hidupnya sama sekali belum pernah menikmati suasana Lebaran di Makassar itu mengaku, Ramadhan kemarin ia memiliki banyak waktu dengan keluarga. Karena, Rmadhan kemarin ia hanya disibukkan dengan promo film terbaru serta menyiapkan film dan album terbaru.

Hal itu pun membuatnya kerap memiliki kesempatan untuk tarawih bersama keluarga besarnya. “Saat ada waktu luang, saya dan keluarga tarawih bareng adik ipar, yang jadi imam mertua saya,” kata ayah dari tiga orang anak tersebut.

Ia juga mengaku selama Ramadhan kerap mendapat undangan buka bersama. Namun, saat tidak ada jadwal buka bersama di luar, ia selalu mengusahakan untuk bisa buka bersama dengan keluarga besarnya.

Pada Lebaran kali ini, ia pun kembali menghabiskan waktu di Jakarta. Bedanya, tahun ini anak pertamanya tidak dapat menjalani Ramadhan dan Lebaran bersama karena sedang menjalani pertukaran pelajar di Inggris.

“Anak pertama Lebaran di Inggris. Dia di sana selama enam bulan. Juli baru pulang. Itu bukan masalah karena saya yakin program ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhannya,” ujar Ariyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement