Kemenhub: Puluhan Ribu Kendaraan Belum Mudik ke Sumatra

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Israr Itah

Selasa 04 Jun 2019 15:20 WIB

Foto udara kendaraan pemudik tujuan Sumatera antre memasuki kapal Roro di Dermaga Eksekutif Sosoro Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (2/6/2019). Foto: Antara/Hafidz Mubarak A Foto udara kendaraan pemudik tujuan Sumatera antre memasuki kapal Roro di Dermaga Eksekutif Sosoro Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (2/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemnhub) mencatat sebanyak 10 ribu mobil dan 13 ribu sepeda motor belum menyeberang dari Jawa ke Sumatra. Angka tersebut berasal dari prediksi jumlah pemudik dari Jawa ke Sumatra berdasarkan tren arus mudik tahun-tahun sebelumnya. 

"Hari ini terakhir mudik. Ada potensi 10 ribu roda empat dan 13 ribu roda dua. Jadi itu sudah sesuai dengan prediksi kami," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (4/6). 

Baca Juga

Ia mengatakan, secara umum, pemudik dari Jawa ke Sumatra via jalur darat mengalami peningkatan cukup signifikan. Hal itu terlihat dari lonjakan penumpang kapal penyeberangan feri pada H-6 Lebaran atau 30 Mei 2019 lalu. 

Kemenhub mencatat, terdapat 130 ribu kendaraan penumpang yang menyeberang ke Sumatera dan 11.763 kendaraan roda dua yang juga menyeberang. Jumlah itu, kata Budi, naik 36 persen dibanding H-6 Lebaran 2018. Hal itu, diakui Budi, para petugas sedikit kecolongan karena jumlah pemudik di luar prediksi. 

Karena itu, Budi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi kesiapan armada kapal penyebarangan pada arus balik yang kemungkinan dimulai antara 6-7 Juni 2019. Pemerintah menginginkan agar arus balik dari Sumatra ke Jawa dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan penumpukan kendaraan sehingga menyebabkan antrean panjang. 

"Kami sudah rapat mengenai penanganan arus balik penyeberangan dari Sumatra ke Jawa," ujarnya. 

Salah satunya yakni dengan mengatur rekayasa skema bongkar muat kapal. Budi mengatakan, pada arus balik nanti, kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung hanya akan melakukan muat kendaraan. 

Setibanya di Pelabuhan Merak, Banten, kapal penyeberangan hanya akan melakukan bongkar tanpa muat. Selanjutnya, kapal harus kembali ke Pelabuhan Bakauheni untuk mengangkut para pengendara yang akan kembali ke Jawa. 

"Dermaga 5 dan 6 Bakauheni hanya muat saja. Lalu dermaga 4,5,7 Merak hanya bongkar saja. Kita sepakat boarding time dari Bakauheni di bawah 45 menit," ujarnya. 

Budi menambahkan, selain untuk arus mudik Jawa-Sumatera, terdapat lonjakan pemudik via laut untuk penyeberangan Jawa-Kalimantan via Pelabuhan Bahaur di Kalimantan Tengah. 

Menurut dia, kenaikan jumlah pemudik dengan memanfaatkan kapal penyeberangan dipengaruhi oleh tingginya tarif pesawat serta keinginan masyarakat untuk mudik secara guyub dengan keluarga. 

 

Terpopuler