Rabu 05 Jun 2019 15:01 WIB

Romantisme Wiranto dan Makanan Khas Solo

Makanan khas Solo seperti nasi liwet punya romantisme tersendiri bagi Wiranto

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Christiyaningsih
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan khas Solo punya romantisme tersendiri bagi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto. Setidaknya ada delapan hingga 10 makanan khas Solo yang dihidangkan rumah dinasnya di Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (5/6).

Di hari raya Idul Fitri kali ini, Wiranto menghidangkan nasi liwet, tengkleng, gulai, sate kere, dan kupat tahu saat open house. Ada pula teh serai hangat yang aromanya menggoda para tamu. Tidak main-main, makanan tersebut didatangkan langsung dari tempat asalnya.

Baca Juga

"Naik bus tadi malam datang kemari. Kemudian hari ini disajikan, habis itu pulang lagi nanti sore pakai bus ke Solo. Itu sudah prosedur tetap," ungkap Wiranto saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (5/6).

Prosedur tetap yang Wiranto katakan itu sudah berlangsung selama berpuluh Lebaran. Ia berjanji dengan kerabat dan sanak saudara setiap Idul Fitri dan membuka rumah untuk bersilaturahim, ia akan mendatangkan makanan khas kampungnya tersebut.

"Sudah beberapa puluh kalilah. Saya selalu mendatangkan makanan khas Solo, kampung saya. Ada nasi liwet, tengkleng, gulai, sate kere, kupat tahu, ada macam-macam yang dari Solo," jelasnya.

Menurut mantan panglima TNI ini, menu makanan di rumahnya berbeda dengan menu dari jasa katering di Jakarta. Menu dari katering tersebut kebanyakan sama seperti menu hotel saat resepsi perkawinan. Di rumah Wiranto, setiap tamu yang datang dapat menyantap rasa khas Solo asli.

"Ini nggak ini, kamu nggak bisa dapat sate kere. Ada tengkleng, ada di Jakarta tengkleng, tapi nggak asli. Ini tengkeleng asli, memang enaklah ya. Tapi setahun sekali saja," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika, di kediaman Wiranto hadir banyak tamu yang terdiri dari sanak saudara dan para staf di Kemenkopolhukam. Sebelum berbicara kepada wartawan, Wiranto sempat menjamu Dubes Amerika Serikat yang datang menggunakan kemeja batik.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَنْ يَّرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَسَوْفَ يَأْتِى اللّٰهُ بِقَوْمٍ يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهٗٓ ۙاَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۖ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَاۤىِٕمٍ ۗذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.

(QS. Al-Ma'idah ayat 54)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement