Rabu 12 Jun 2019 06:33 WIB

Digdaya Mana VOC, Apple, Exxon, atau Ali Baba?

Pencapaian kekayaan VOC sampai kini belum tersaingi sepanjang sejarah.

Red: Muhammad Subarkah
Pertempuran antara armada VOC dengan armada Inggris.
Foto: gahetna.nl
Pertempuran antara armada VOC dengan armada Inggris.

Oleh: Benny Ohorella, Penulis Soal Sejarah

VOC adalah perusahaan multinasional, dengan saham bisa dibeli oleh siapa saja, dan pegawai dan tentaranya berasal dari seluruh dunia (siapa saja boleh melamar).

Pencapaian VOC dari segi kekayaan dan ukuran sampai saat ini belum tersaingi sepanjang sejarah. Sebuah inovasi jenius Belanda, agar kerajaan mereka yang sebenarnya teramat mungil di daratan Eropa ini bisa bersaing dengan Spanyol dan Portugal untuk melakukan kolonisasi dunia.

Valuasi VOC, bila dipetakan ke kondisi sekarang jauh lebih besar daripada gabungan valuasi Apple, Microsoft, Amazon, Facebook, Alibaba bahkan dgn memasukkan perusahaan minyak spt Exxon dan perusahaan FMCG Johnson & Johnson.

VOC bermula dari hanya 17 pemegang saham (sebagai pendiri) yaitu para Heeren, pemimpin kamar-kamar dagang dari berbagai wilayah di Belanda (Amsterdam yang paling besar). Pada puncak kejayaannya VOC memiliki lebih dari 1000 pemegang saham, 5000 kapal, dan 30.000 pegawai dan tentara.

Dan saham-saham mereka  ini bisa diperdagangkan, sehingga bila seseorang butuh uang, dia bisa menarik investasinya kapan saja walau tentu dia harus mau menerima berapapun orang-orang menghargai saham VOC itu (tidak bergantung pada profitabilitas petualangan yang dia biayai yang armadanya belum kembali), menjadi awal dari Bursa Saham saat ini.

VOC-lah yang membuat pelayaran ke Timur Jauh menjadi tersebar risikonya dan terencana. Dahulu, sebuah pelayaran hanya dibiayai 1 - 2 orang saja, dan kerjasama berakhir begitu kapal kembali (atau hilang/tenggelam).

Nah, ketika sebuah pelayaran gagal, seseorang bisa langsung bangkrut. Dengan adanya VOC maka setiap VOC mau mengadakan pelayaran, dia bisa menarik modal dari ratusan orang. Iniah yang membuat risiko menjadi kecil setiap orangnya.

Jadi sebenarnya VOC di masa jaya dahulu lebih digdaya dari pada perusahaan papan atas dunia yang kini ada. Buktinya kerajaan-kerajaan Nusantara yang wliayahnya sangat jauh dari Belanda takluk begitu saja ke mereka. Dan ingat kehancuran VOC bukan dari serbuan bala tentara asing. Kebangkrutan VOC yang kemudian diambil alih oleh secara resmi oleh pemerintah Kerajaan Belanda usai perang Diponegoro adalah akibat korupsi pejabatnya.

Maka belajarlah pada sejarah...!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement