Rabu 12 Jun 2019 15:20 WIB

Pedagang Pasar Kosambi Ingin Cepat Berjualan di Kios Lama

Pedagang Pasar Kosambi sementara berjualan di halaman gedung pasar pascakebakaran.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah pedagang membangun kios di halaman parkir Pasar Kosambi, Kota Bandung, Selasa (11/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah pedagang membangun kios di halaman parkir Pasar Kosambi, Kota Bandung, Selasa (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pascakebakaran beberapa waktu lalu, aktivitas di Pasar Kosambi kembali normal. Para pedagang di tempatnya berjualan sementara di tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) di halaman pasar.

Berdasarkan pantauan Republika, Rabu (12/6) aktivitas di TPPS Pasar Kosambi berjalan normal. Ratusan lapak sementara pedagang berjejer di halaman gedung pasar. Sementara, lantai basemen masih kosong tidak bisa digunakan dengan bekas dan puing yang masih berserakan.

Lebih dari dua pekan para pedagang telah berjualan di TPPS. Para pedagang pun ingin secepatnya dapat berjualan kembali di kios mereka terdahulu di lantai basemen yang terdampak kebakaran.

Salah seorang pedagang, Siti Sarah (45) mengaku pendapatannya turun drastis semenjak berjualan di TPPS. Siti ingin secepatnya kembali menempati kiosnya seperti sebelumnya.

"Pengennya cepat balik ke kios lagi. Biar pulih lagi (pendapatan). Di sini turun karena banyak langganan yang belum tahu," kata Siti saat ditemui Republika, Rabu (12/6).

Menurut Siti, banyaknya pelanggannya yang belum mengetahui kios sementaranya berdampak pada omzet yang didapat setiap harinya. Ia mengaku pendapatannya bisa berkurang 50 persen lebih dari hari normal sebelumnya.

Ia mengatakan TPPS difasilitasi oleh PD Pasar Bermartabat berupa meja-meja. Ia pun bersama pedagang lainnya swadaya untuk membuat atap sementara agar lebih layak dan nyaman.

"Lapak sementara mah nggak bayar. Paling patungan bikin atap ini. Misalnya satu atap empat orang patungan Rp 500 ribuan," ujar pedagang sayur dan bumbu dapur ini.

Senada dengan Siti, pedagang tahu, Aip Saripudin (56) juga ingin kembali berjualan di kiosnya di lantai basemen. Penurunan pendapatan juga karena sepinya pengunjung yang datang.

"Di sini susah parkir lagi karena ini kan dipakai lapak. Jadinya pengunjung malas datang karena enggak bisa parkir," kata Aip.

Ia mengatakan pascakebakaran belum ada perbaikan yang dilakukan. Lantai basemen tersebut masih dibiarkan dengan puing-puing sisa kebakarannya. "Semoga bisa segera balik jualan lagi di bawah. Jangan sampai berbulan-bulan apalagi sampai setahun," harapnya.

Sementara itu, Pjs Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Andri Salman mengatakan, proses uji struktur Pasar Kosambi masih dilakukan. Uji struktur ini dilakukan oleh tim ahli dari ITB dan Distaru yang ditunjuk oleh Pemkot Bandung. "Belum ada hasil sementaranya," ujar Andri dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.

(QS. Al-Baqarah ayat 143)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement