Rabu 12 Jun 2019 17:09 WIB

Buat Macet Saat Mudik, Desain Rest Area Tol akan Diubah

Menteri PUPR akan membuat tempat peristirahatan akomodasi pemudik di rest area.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nur Aini
Para pemudik yang sedang melakukan arus balik, tampak beristirahat dan menikmati suasana pagi di rest area 487 B, Boyolali di ruas tol Semarang- Solo, Jumat (7/6). Rest area fungsional ini memiliki daya tarik pemandangan gunung Merapi yang tampak menjulang.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Para pemudik yang sedang melakukan arus balik, tampak beristirahat dan menikmati suasana pagi di rest area 487 B, Boyolali di ruas tol Semarang- Solo, Jumat (7/6). Rest area fungsional ini memiliki daya tarik pemandangan gunung Merapi yang tampak menjulang.

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mengatakan bakal mengevaluasi desain rest area di tol baik di Pulau Jawa maupun Sumatra. Evaluasi desain tersebut lantaran rest area kerap menyebabkan macet baik saat arus mudik maupun arus balik tahun ini. 

"Kita evaluasi desain. Untuk parkir lebih disiapkan khusus, tidak menyebar di semua ruang rest area," kata Basuki dalam siaran pers diterima Republika.co.id, Rabu (12/6). 

Baca Juga

Ia mengatakan, perubahan desain parkir tersebut diperlukan karena berdasarkan pelaksanaan arus balik dan mudik, area parkir dijadikan pemudik sebagai tempat peristirahatan. Oleh sebab itu, pihaknya memandang perlu disediakan tempat peristirahatan guna mengakomodasi para pemudik. 

Selain itu, Basuki juga menyoroti rest area pada ruas jalan tol antarkota. Menurut dia, posisi rest area terlalu dekat dengan pinggir jalan sehingga kerap menimbulkan kemacetan.  

“Akan kita coba evaluasi rest area yang saat ini berada persis di pinggir jalan tol. Akan lebih baik jika desainnya menjorok ke dalam, terutama untuk jalan tol antar kota yang masih memungkinkan ketersediaan lahannya," ujarnya.  

Kementerian PUPR turut menyambut baik rencana dari Kementerian Perhubungan yang akan memanfaatkan rest area sebagai terminal tol. Oleh sebab itu, dibutuhkan desain khusus agar tidak menimbulkan kemacetan,” ujarnya. 

Meski begitu, ia menyampaikan walau bagaimanapun dibutuhkan dukungan dari perilaku para pengendara saat menggunakan rest area. Hal itu untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan hingga ke luar rest area yang dapat berujung pada kemacetan jalan tol. 

"Seberapapun banyaknya rest area, tidak akan cukup dengan kondisi eksisting yang seperti ini. Sebagai ilustrasi, rest area di Palimanan dan Kalikangkung, kondisi normal menampung 17 ribu kendaraan, namun pada saat mudik kemarin naik empat kali lipat jadi 68 ribu kendaraan," kata Basuki. 

Basuki menambahkan, penerapan kebijakan satu arah atau One Way di Tol Trans Jawa yang memungkinkan penggunaan rest area di kedua sisi, juga tidak bisa menampung seluruh pemudik ingin masuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement