Pengamat Jelaskan Alasan Penurunan Angka Kecelakaan Mudik

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Ratna Puspita

Kamis 13 Jun 2019 09:28 WIB

Kendaraan pemudik yang menuju ke Jakarta memadati jalur Pantura Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Senin (10/6/2019). Foto: Antara/Dedhez Anggara Kendaraan pemudik yang menuju ke Jakarta memadati jalur Pantura Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Senin (10/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan lalu lintas selama 12 hari Operasi Ketupat 2019 diklaim menurun sebesar 65 persen dibandingkan Lebaran 2018. Pengamat menilai hal tersebut tak terlepas dari pembagian jalan yang dilakukan oleh pemerintah.

Direktur Eksekutif Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Deddy Herlambang mengatakan penurunan kecelakaan karena ruang jalan sudah dipetakan menjadi dua bagian. Pertama, jalur non-tol atau pantura yang ditujukan untuk pengendara roda dua.

Baca Juga

Kedua, jalur tol yang sudah dapat dipergunakan untuk kendaraan roda empat. "Jadi meminimalisasi bersentuhan atau kecelakaan antarkeduanya," ujar Deddy saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (13/6).

Menurut Deddy, pada lebaran tahun sebelumnya, angka kecelakaan didominasi oleh kendaraan roda dua di jalur pantura. Dulu, dia menyebutkan, angka kecelakaan yang terjadi di pantura hampir mencapai 80 persen dari jumlah total kecelakaan. 

Selain pembagian jalan, Deddy juga menyebut banyaknya angkutan gratis yang disediakan pemerintah juga berdampak besar dalam mengurangi angka kecelakaan. Pada 2019, Deddy menjelaskan, pemudik yang menggunakan jalan cenderung menurun.

Terkait kemacetan yang terjadi di sejumlah tol, Deddy berpendapat, kemacetan tersebut dapat diatasi dengan pemberlakuan rekaya lalu lintas (Lalin). "Kemacetan tidak begitu parah dibanding kasus brexit 2016 karena ada rekayasa lalin one way system, otomatis relatif lancar," ujarnya. 

Angka kecelakan darat selama arus mudik dan balik Idul Fitri 2019 menurun drastis. Kabag Penum Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, menengok tradisi pulang kampung serupa tahun lalu, penurunan angka kecelakaan saat arus mudik dan balik mencapai 65 persen.

Asep mengatakan, pada pengamanan arus mudik dan balik Idul Fitri 2018, Polri mencatat angka kecelakaan sampai H+4 mencapai 1.471 kasus. Pada Operasi Ketupat 2019, Polri mencatat angka kecelakaan di angka 300 kasus. “Selain berhasil memberikan rasa aman dan gembira selama arus mudik, kita juga berhasil menekan angka kecelakaan tahun ini,” kata Asep, Senin.