Jumlah Pemudik di Terminal Bekasi Turun 9 Persen

Rep: Febriyan A/ Red: Dwi Murdaningsih

Jumat 14 Jun 2019 17:04 WIB

Sejumlah bus angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) menunggu penumpang, di Terminal Induk Kota Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/5/2019). Foto: Antara/Risky Andrianto Sejumlah bus angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) menunggu penumpang, di Terminal Induk Kota Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jumlah pemudik pada Lebaran 2019/1440 Hijriyah di Terminal Induk Kota Bekasi menurun dibandingkan mudik Lebaran 2018. Tercatat penurunan hingga sembilan persen.

Berdasarkan data UPTD Terminal Induk Bekasi, tercatat sebanyak 70.363 penumpang yang berangkat sejak H-7 (29/5) hingga H+7 (12/6) Lebaran 2019. Sedangkan jumlah keberangkatan armada sebanyak 7.293 bus.

Baca Juga

Sedangkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, tercatat jumlah pemudik sebanyak 77.258 orang. Dengan total keberangkatan armada sebanyak 5.923 bus.

Terjadi penurunan jumlah pemudik sebanyak 6.895 penumpang atau sembilan persen. Namun jumlah keberangkatan armada bertambah sebanyak 1.373 bus.

Penanggung Jawab Pengaturan Lalu Lintas Terminal Induk Bekasi pada Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Robin, mengatakan memang terjadi penurunan untuk periode mudik tahun ini. Namun ia tak bisa memastikan penyebab penurunan ini.

"Mungkin saja penurunan ini karena banyaknya program mudik gratis yang diselenggaralan berbagai pihak pada tahun ini," kata Robin ketika ditemui di Kantor UPTD Terminal Induk Bekasi, Jalan Ir Juanda, Bekasi Timur, Jumat (14/6).

Robin mengatakan, jumlah pemudik tahun ini masih didominasi keberangkatan dalam provinsi. Seperti tujuan Tasik, Garut dan Majalengka, Jawa Barat.

Meski jumlah penumpang turun, tapi jumlah keberangkatan armada bus pada tahun ini meningkat 23 persen. Menurut Robin, naiknya jumlah keberangkatan armada ini memang karena jumlah bus yang disediakan lebih banyak dari tahun sebelumnya.

"Waktu tahun lalu penumpang kekurangan bus. Sedangkan untuk tahun sekarang kita sudah menambah jumlah bus," kata Robin

Karena penambahan jumlah bus, sambung Robin, akhirnya membuat terminal seluas 1,7 hektare itu sempat membludak. Pihaknya pun kewalahan mengatur lalu lintas bus karena banyaknya armada yang terpakir di dalam area terminal. "Memang terminal ini sudah sempit. Kita sekarang masih proses pembangunan terminal barunya,"kata dia.

Ia mengatakan, meski ada penumpukan armada tetapi tahun ini ketersedian armada untuk semua penumpang terjamin. "Kita memang fokus untuk melayani penumpang. Jangan sampai penumpang terlantar karena kekurangan armada bus,"ujarnya.

Badrun (40 tahun), sopir bus Dedy Jaya rute Bekasi - Slawi, mengatakan, jumlah penumpangnya pada periode mudik Lebaran tahun ini memang menurun. Bahkan, menurut dia, terjadi penurunan drastis.

"Tahun sekarang palingan bus isinya cuma sekitar 35 orang. Kalau tahun lalu bisa 50-an penumpang," kata Badrun di depan bus sebelum melaju ke Slawi, Jawa Tengah.

Ia menuturkan, pada mudik tahun lalu, PO Dedy Jaya tujuan Slawi bisa memberangkatkan hingga 15 sampai 20 bus dalam sehari. Tapi tahun ini hanya sekitar delapan bus per hari.

"Yang masih ramai itu palingan tujuan dalam provinsi, seperti ke Tasikmalaya," kata dia.