Sabtu 15 Jun 2019 03:15 WIB

Sistem Peringatan Dini Banjir Rob BMKG Jadi Percontohan

BMKG mendapat apresiasi dari WMO terkait sistem peringatan dini banjir robnya.

Red: Reiny Dwinanda
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat mengunjungi Pelabuhan Merak. Kamis, (30/5).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat mengunjungi Pelabuhan Merak. Kamis, (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem peringatan dini banjir rob yang dibangun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjadi percontohan. Sistem tersebut mendapat sertifikat Certificate of Appreciation yang ditandatangani Presiden Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO).

"BMKG atas nama Indonesia juga telah menerima Certificate of Appreciation yang ditandatangani Presiden WMO, David Grimes, karena keberhasilan dan perannya dalam merealisasikan pilot project pembangunan sistem peringatan dini banjir rob di Indonesia pada Indonesia Coastal Inundation Forecasting System (Ina-CIFS) yang diluncurkan pada April 2019," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Dwikorita mengatakan sertifikat tersebut diserahkan pada Kongres Meteorologi Dunia ke-18 yang dilaksanakan di Jenewa, Swiss, pada 3-14 Juni 2019 yang dihadiri oleh 149 negara. Selain itu, menurut dia, produk domestik Indonesia yang lain, juga telah menjadi bahan percontohan, seperti Sistem Cataloguing Extreme Events dan perangkat lunak otomatisasi digitasi pias.

Dua produk terakhir hasil dari Pusat Penelitian dan Pengembangan ini, menurut Dwikorita, membuka peluang kerja sama bilateral dengan beberapa negara di Afrika dan Amerika Selatan,

"Melalui produk tersebut, BMKG telah diminta untuk memberikan pelatihan atas nama WMO di Regional Association lainnya, khususnya di negara-negara Chili, Afrika Selatan, dan Mozambik," katanya.

Dwikorita menjelaskan dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga telah secara aktif menyuarakan isu dan peran gender melalui keterlibatan aktif Kepala BMKG pada pertemuan Gender Working Breakfast sebagai salah satu pembicara kunci. Selain itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan, Nelly Florida Riama, turut berkiprah dalam merealisasikan program-program WMO, yang dibuat dalam bentuk video klip yang menjadi bahan tayang berkelanjutan.

Melalui pencapaian tersebut, menurut Dwikorita, Indonesia diberikan kepercayaan untuk membantu WMO terutama dalam melaksanakan program-program peningkatan kapasitas negara-negara anggota, terutama di wilayah RA V (Pasifik Barat Daya), di antaranya pengembangan kapasitas di bidang prediksi cuaca numerik dan sekolah lapang iklim untuk petani dan nelayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement