Senin 01 Jul 2019 17:56 WIB

Sekawanan Burung Paksa Korsel Kirimkan Pesawat Jet ke DMZ

Korsel sebelumnya mengidentifikasi benda tak dikenal terbang di atas DMZ.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggunakan teropong untuk melihat wilayah Selatan dari pos pengamatan militer di wilayah perbatasan Korut dan Korsel.
Foto: AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggunakan teropong untuk melihat wilayah Selatan dari pos pengamatan militer di wilayah perbatasan Korut dan Korsel.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan ternyata hanya sekawanan burung yang membuat mereka meluncurkan pesawat jet. Militer Korsel sempat memperingatkan para jurnalis mereka mendekteksi benda tak dikenal yang terbang di perbatasan dengan Korea Utara (Korut) atau yang disebut dengan Demilitarized Zone (DMZ).

Korsel mengumumkan ada benda tak dikenal yang terbang di perbatasan Korsel-Korut satu hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un mengadakan pertemuan di sana. Hal itu membuat media berusaha mencari tahu kabar sebenarnya. 

Baca Juga

Militer Korsel mendapat kecaman atas kemungkinan adanya celah keamanan setelah gagal mendekteksi kapal yang membawa empat warga Korut hingga akhirnya tiba di pelabuhan negara mereka. Pengamat mengatakan tampaknya informasi tentang objek tidak dikenal itu untuk menghindari kritikan serupa. 

"Radar menemukan jejak terbang objek tak teridentifikasi," kata Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Korsel, Senin (1/7) lalu. 

Media Korsel mengutip pejabat militer Korsel yang langsung berspekulasi objek tersebut sebagai helikopter Korut yang terbang menyeberang ke Korsel. Tapi, seorang pejabat pemerintah Korsel mengatakan pilot-pilot pesawat jet yang diminta untuk memeriksa tidak menemukan objek apa pun kecuali 20 burung yang terbang di atas DMZ. 

Pejabat itu meminta namanya tidak disebutkan karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media tentang isu tersebut. Pejabat itu mengatakan Korsel sudah mengirimkan pesan kepada Korut tentang pesawat jet yang mereka kerahkan untuk menghindari ketegangan yang tidak diperlukan. 

Pemerintah Korsel mengatakan mereka berharap momentum diplomatik pertemuan Trump dan Kim di DMZ dapat membantu dialog antar-Korea, serta dapat memecahkan kebuntuan negosiasi denuklirisasi Semenanjung Korea. 

"Karena itu diharapkan negosiasi nuklir antara Washington dan Pyongyang akan bangkit kembali, pemerintah akan memperkuat upayanya untuk menciptakan siklus yang baik antara antar-Korea, denuklirisasi, dan hubungan Korea Utara-AS," kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Lee Sang-min. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement