Jumat 05 Jul 2019 13:10 WIB

Dokter UI Ciptakan Alat Olahraga Kaki Posisi Duduk

Dokter UI ciptakan Kinesia, alat olahraga yang bisa digunakan dalam posisi duduk

Red: Christiyaningsih
Bekerja keras (Ilustrasi)
Foto: Reuters
Bekerja keras (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Listya Tresnanti Mirtha, merancang sebuah alat olahraga untuk latihan fisik pekerja. Alat olahraga ini dirancang bisa digunakan dengan posisi duduk tanpa harus meninggalkan meja kerja pada jam kerja.

"Model alat latihan kardiorespirasi berbasis pijak kaki ini bernama Kinesia," kata Listya di kampus UI, Jumat (5/7).

Baca Juga

Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan tingkat kebugaran kardiorespirasi. Tingkat daya tahan kardiorespirasi yang rendah merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Ia berharap Kinesia dapat menjawab tantangan tersebut. Kinesia diharapkan menjadi solusi pada pemodelan latihan fisik berbasis tempat kerja serta mendukung tubuh untuk senantiasa aktif. Dengan demikian pekerja dapat mempertahankan kebugaran jasmani di tempat kerja untuk mencapai titik produktivitas yang diharapkan.

Dengan menggunakan protokol latihan khusus dan formula baru yang telah ditemukan, alat ini dapat menjadi alternatif modalitas untuk memprediksi nilai daya tahan kardorespirasi (VO2maks) atau tingkat kebugaran jasmani seseorang. Kinesia sekaligus menjadi sarana penunjang kesehatan di tengah kesibukan bekerja meskipun selalu duduk di depan komputer.

Ia mengemukakan Kinesia dibuat ergonomis dan mudah digunakan oleh para pekerja tanpa terganggu dalam menjalankan pekerjaan. Sebagai alat latihan fisik, Kinesia dapat melatih tubuh para pekerja saat pada posisi duduk, khususnya ekstremitas bawah untuk tetap aktif.

Kinesia telah diuji coba pada kelompok pekerja selama 12 peka nmelalui program latihan fisik berbasis tempat kerja. Hasilnya Kinesia dapat meningkatkan nilai prediksi VO2maks sebagai prediktor kebugaran jasmani pekerja dengan angka kepatuhan minimal 39,7 persen.

Latar belakang penelitian itu didasarkan atas kepedulian peneliti pada pekerja yang terjebak berperilaku inaktif selama menjalankan kewajibannya. Sebagian besar waktu pekerja akan dihabiskan di tempat kerja dengan aktivitas monoton berupa duduk.

Waktu menjadi kendala utama bagi pekerja melakukan aktivitas maupun latihan fisik dalam kesehariannya. Kinesia merupakan bagian dari penelitian disertasi oleh dokter yang kerap dipanggil Tata ini.

Ia telah berhasil memaparkan disertasinya yang berjudul "Model Alat Latihan Kardiorespirasi Berbasis Pijak Kaki Kinesia: Efektivitas terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pekerja Duduk" pada Senin (1/7) di IMERI FKUI Kampus Salemba, Jakarta. Berkat penelitian tersebut, Listya Tresnanti Mirtha telah berhasil meraih gelar doktor dalam Ilmu Kedokteran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement