Jumat 05 Jul 2019 15:19 WIB

Pemkot Sleman Masih Telurusi Ricuh Sistem PPDB

Ada siswa yang seharusnya diterima saat PPDB tapi namanya tak muncul di situs.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Sleman, Shavitri Nurmala  Dewi dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Sri Wantini, di Kantor  Disdik Sleman, Jumat (5/6).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Sleman, Shavitri Nurmala Dewi dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Sri Wantini, di Kantor Disdik Sleman, Jumat (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hasil seleksi PPDB untuk SMP di Kabupaten Sleman telah resmi diumumkan pada Kamis (4/7). Namun, sejumlah masalah muncul seperti hilangnya nama-nama calon siswa yang seharusnya diterima.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman, Sri Wantini membenarkan, ada calon-calon siswa yang seharusnya diterima tapi namanya tidak muncul di situs. Bahkan, tidak cuma itu.

Baca Juga

"Memang ada pula calon-calon siswa yang sudah diterima di pilihan satu, tapi namanya munculnya malah di pilihan dua," kata Sri di Kantor Disdik Sleman, Jumat (5/7).

Untuk itu, Disdik Sleman langsgung melakukan rapat koordinasi dengan 54 kepala-kepala SMP negeri di Kabupaten Sleman. Hasilnya, mereka akan menelusuri data calon-calon siswa yang ada.

Nantinya, hasil-hasil penelusuran akan dijadikan dasar peninjauan ulang calon-calon siswa berdasarkan peringkat seharusnya. Sejauh ini, direncanakan hasilnya disampaikan pada Ahad (6/7) besok.

"Akan kami sampaikan pada 6 Juli 2019 di sekolah masing-masing," ujar Sri.

Untuk calon-calon siswa yang sudah diterima tapi namanya hilang, ia menekankan, tetap akan diakomodir. Artinya, akan menjadi siswa yang diterima sesuai seharusnya.

Caranya, lanjut Sri, Dinas Pendidikan akan memberikan kesempatan sekolah-sekolah mengajukan penambahan kuota. Tapi, penambahan akan disesuaikan daya tampung yang tersedia.

Sejauh ini, ia memperkirakan, nama-nama yang hilang itu mungkin karena tergeser sistem akibat nilainya tidak masuk. Yang jelas, Sri mengaku sudah meminta sekolah-sekolah menelusuri.

Dari sana, barulah akan diambil langkah-langkah yang diajukan untuk bisa mengatasi masalah yang ada di sistem hari ini. Sehingga, setidaknya pekan depan masalah ini sudah selesai.

"Daya tampung SMPN sendiri 7.904 dan jumlah pendaftar yang ada di sistem kita 12.500, mau tidak mau sistem seleksi yang diterapkan akan sisihkan siswa-siswa yang tidak memenuhi kriteria," kata Sri.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Sleman, Ery Widaryana mengaku, sistem yang ada sebenarnya sudah dilakukan simulasi. Bahkan, simulasi sudah dilakukan di Kementerian Kominfo.

Ery menekankan, simulasi-simulasi itu dilakukan tidak lain demi memastikan sistem yang akan digunakan memadai. Utamanya, agar sistem terintegrasi data kependudukan.

"Sekaligus, simulasi untuk aplikasi PPDB itu sendiri, jadi kita pastikan data base bisa diterapkan," ujar Ery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement