Selasa 09 Jul 2019 07:06 WIB

Ini Alasan Swalayan Semprotkan Air Ke Sayur Jualannya

Memercikkan air ke sayuran ternyata memberi dampak negatif

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Christiyaningsih
Seorang petugas memeriksa barang berupa sayuran, buah-buahan dan panganan olahan di sebuah supermarket di Kota Bandung, Rabu (20/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Seorang petugas memeriksa barang berupa sayuran, buah-buahan dan panganan olahan di sebuah supermarket di Kota Bandung, Rabu (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sayur yang tampak sedikit basah dengan percikan-percikan air memang terlihat segar. Tak heran sebagian swalayan menggunakan teknologi khusus yang mampu memercikkan air secara berkala pada sayur yang mereka jual.

Memercikkan air secara berkala ke sayur yang akan dijual memang dapat menambah nilai estetika. Dengan begitu, pengunjung akan lebih terdorong untuk membeli sayur yang tampak segar tersebut. Namun, tindakan yang tampak sederhana ini ternyata memiliki konsekuensi tersendiri.

Baca Juga

Penelitian mengungkapkan bahwa menyemprot atau memercikkan air secara rutin ke sayur tidak akan meningkatkan kualitas sayur tersebut. Sebaliknya, pemberian air ini dapat memberi beberapa dampak negatif bagi sayur.

Kelebihan air dapat membuat mikroorganisme menjadi lebih berkembang. Selain itu, kelebihan air yang disemprotkan secara berkala juga dapat mengurangi masa penyimpanan sayur. Kelebihan air juga dapat merusak jaringan pada sayur dengan lebih cepat dibandingkan bila sayur dijaga tetap kering.

Terlepas dari risiko ini, tak sedikit swalayan yang tetap berinvestasi dengan membeli sistem pemercik air otomatis berteknologi tinggi. Tujuan dari swalayan-swalayan ini adalah untuk meningkatkan keuntungan.

Seperti diketahui, sayur segar akan menyerap kelembapan. Di samping itu, sayur di swalayan kerap dijual berdasarkan beratnya. Pemercikan air secara berkala ini dapat membuat sayur menjadi sedikit lebih berat saat ditimbang.

Health yang mengutip Produce Business mengungkapkan bahwa berat sayuran dapat berkurang bila dibiarkan dalam keadaan kering untuk jangka waktu 16 jam. Sebagai contoh, berat brokoli yang tidak dipercikkan air selama 16 jam akan berkurang hampir empat persen. Sedangkan memercikkan air secara berkala selama 16 jam dapat membuat berat brokoli bertambah hampir lima persen.

Hal yang sama juga berlaku pada sayuran lain misalnya wortel. Wortel dapat mengalami penurunan berat lebih dari tujuh persen jika tidak dipercikkan air selama 16 jam.

Untuk menghindari kelebihan air saat membeli sayur di swalayan, pembeli bisa melakukan hal yang sederhana. Cukup keringkan sayur yang akan dibeli dengan cara menggoyang-goyangkan sayur tersebut sebelum dimasukkan ke dalam kantung untuk ditimbang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement