Jumat 12 Jul 2019 00:15 WIB

Pemkab Badung Pelajari Tata Kelola Jakabaring Sport City

Pemkab Badung mempelajari struktur bangunan dan tata kelola kawasan olahraga tersebut

Red: Israr Itah
Foto aerial stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) yang berada dikawasan Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (29/3).
Foto: ANTARA/NOVA WAHYUDI
Foto aerial stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) yang berada dikawasan Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung yang dipimpin Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, melakukan kunjungan kerja ke kawasan Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatra Selatan. Pemkab Badung mempelajari struktur bangunan dan tata kelola kawasan olahraga tersebut.

"Kunjungan langsung ke Stadion Gelora Sriwijaya dan kawasan Jakabaring Sport City ini merupakan upaya kami dalam memantapkan rencana pembangunan GOR Mengwi Badung pada 2020 mendatang," ujar Wabup Suiasa, di Palembang, Kamis (11/7).

Baca Juga

Pada kunjungan lapangan tersebut, rombongan Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Badung melihat langsung struktur bangunan, fasilitas hingga tata kelola Stadion Gelora Sriwijaya yang berskala internasional. Mereka menggali informasi sebagai pembanding dalam melakukan renovasi GOR Mengwi yang direncanakan akan berskala nasional.

Renovasi GOR Mengwi dengan luas wilayah 4 hektare nantinya direncanakan tidak hanya sebagai sarana olahraga masyarakat namun juga dijadikan sebagai obyek wisata atau sport tourism.

"Dalam pembangunannya nanti juga ada standarnya, baik itu standar PSSI, FIFA ataupun lainnya. Kami akan sesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki. Kalau melihat dari luas lapangan yang kami miliki, nantinya kami akan mengacu pada standar FIFA," kata Wabup Suiasa.

Beberapa hal yang dipelajari dalam kunjungan tersebut, di antaranya adalah klasifikasi rumput yang digunakan, pola penanaman hingga perawatan. Pengelolaan sarana, dari model drainase, sistem penyiraman lapangan yang luas saat kemarau, termasuk kursi penonton dan kapasitas stadion yang akan disesuaikan dengan luasan lahan yang dimiliki Pemkab Badung.

Selain itu rombongan juga mempelajari kebutuhan ruang-ruang atau fasilitas lainnya yang harus dimiliki dan menjadi perhatian serta jalur penyelamatan yang bersifat darurat.

"Yang paling penting nanti itu adalah tata kelolanya juga kami perhatian. Karena merawat lapangan yang luas itu bukanlah hal yang mudah," ujarnya.

Sekretaris Perusahaan PT Jakabaring Sport City, Mirza Zulkarnain, yang mendampingi rombongan menjelaskan, dalam hal tata kelola dan perawatan, pihaknya didukung oleh 200 orang tenaga kerja.

Sementara, dari segi operasional, kawasan olahraga Jakabaring Sport City menghabiskan biaya sekitar Rp 2 miliar per bulan.

Ia mengatakan, selain untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan olahraga, kawasan Jakabaring juga digunakan sebagai penyelenggaraan acara besar lainnya, seperti konser musik.

Di samping itu, kawasan Jakabaring Sport City juga dibuka untuk wisatawan yang ingin melihat berbagai fasilitas olahraga serta fasilitas yang dimiliki.

"Ke depannya berbagai fasilitas yang mendukung pariwisata juga akan dibangun di tempat ini, seperti air mancur, olahraga air dan lainnya," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement