REPUBLIKA.CO.ID, Mantan pelatih timnas Inggris Sam Allardyce mengaku menolak kesempatan untuk mengambil pekerjaan sebagai pelatih Newcastle United. Kursi pelatih Newcastle tak bertuan setelah Rafael Benitez hengkang ke Liga Super China. Allardyce sebelumnya pernah menjadi pelatih Newcastle walaupun hanya sebentar, yakni dari 2007 hingga 2008.
"Saya sangat tersanjung bahwa saya dianggap tetapi itu...jangan kembali," kata Allardyce yang tak melatih sejak keluar dari Everton tahun lalu, kepada talkSPORT, Kamis (11/7).
Ia mengaku pembicaraannya dengan manajemen Newcstle tak seperti yang diperkirakan orang. Menurut Allardyce, posisi pelatih the Magpies bukan untuknya. Ia mengklaim sudah menolak dengan sopan dengan mengatakan tidak.
Media Inggris melaporkan mantan pemain belakang Manchester United Steve Bruce adalah salah satu kandidar terdepan untuk kursi panas Newcastle. Allardyce percaya manajer Sheffield Wednesday itu akan akan menikmati kesempatan menerima tantangan baru dia Tyneside.
"Jika dia ditawari pekerjaan, aku akan berpikir dia akan menerimanya," kata Allardyce mengomentari kemungkinan Bruce menjadi pelatih Newcastle. "Saya pikir itu akan menjadi salah satu impiannya untuk mengelola klub kota asalnya."
Benitez meninggalkan Newcastle dan bergabung dengan Dalian Yifang. Kontrak Benitez habis pada akhir bulan Juni lalu dan dia meminta kenaikan gaji dua kali lipat dari sebesar gajinya sebesar 6 juta pound (Rp 106 miliar) di St James' Park. Namun kedua belah pihak tak menemui kesepakatan terkait syarat perpanjangan dari kerja sama mereka, sehingga Benitez memilih hengkang.
Manajer Porto Sergio Canceicao dilaporkan tertarik untuk menggantikan posisi Benitez di Newcastle. Sementara Patrick Vieira, yang dikabarkan diincar the Magpies, belum menerima penawaran resmi. Jose Mourinho dilaporkan menolak, sementara Claudio Ranieri sebut-sebut masuk radar Newcastle.
