Selasa 16 Jul 2019 11:17 WIB

Final Terpanjang Wimbledon dan Rentetan Cerita di Baliknya

Laga final Wimbledon juga menyorot perhatian karena menyajikan hal-hal unik.

Red: Budi Raharjo
Novak Djokovic
Foto: EPA-EFE/NIC BOTHMA
Novak Djokovic

REPUBLIKA.CO.ID, Petenis putra asal Serbia, Novak Djokovic, meraih juara tunggal putra Wimbledon untuk yang kelima kalinya setelah menundukkan pemegang rekor delapan gelar Wimbledon asal Swiss, Roger Federer, dengan skor 7-6 (7/5), 1-6, 7-6 (7/4), 4-6, dan 13-12 (7/3), Senin (15/7).

Kedua petenis unggulan itu juga mencetak sejarah karena bertanding dalam final paling lama sekaligus diakhiri dengan tie-break dalam sejarah Wimbledon. Federer dan Djokovic memaksa pertandingan berjalan selama 4 jam 55 menit. Ini pertama kalinya sejak turnamen tersebut mulai digelar pada 1877.

Tidak hanya itu, ini juga pertama kalinya pemenang di laga final tunggal putra di Wimbledon harus ditentukan lewat tie break pada set kelima. "Benar-benar tak bisa dipercaya menjalani laga seperti ini. Tapi, mau tak mau, harus ada yang kalah di setiap pertandingan," kata Djokovic, seperti dilansir AP, Senin (15/7).

Trofi ini merupakan yang ke-16 bagi Djokovic secara keseluruhan Grand Slam. Itu menjadikannya semakin dekat dengan raihan Rafael Nadal yang sudah mendapatkan 18 piala dan Roger Federer, 20 gelar.

Dengan kemenangannya, Djokovic berhasil mematahkan dominasi Federer yang identik dengan `Raja Rumput'. Itu karena sejak 2003, Federer selalu menyabet gelar jawara selama delapan tahun. Namun, kini Djokovic telah mengalahkan Federer sebanyak empat kali pada laga puncak di semua kejuaraan.

Roger Federer, menjelang ulang tahunnya yang ke-38 bulan depan, mengaku tak ingin berlarut untuk merasa kecewa terhadap dirinya meski kekalahan yang ditelan membuatnya gagal menjadi petenis tertua yang menjuarai Wimbledon.

"Saya merasa ini benar-benar kesempatan yang hilang, tidak dapat dipercaya. Saya akan coba melupakan hal ini," ujarnya.

Secara statistik, Federer masih layak disebut raja rumput meski tak merebut kemenangan. Ia mencatatkan ace sebanyak 25 kali, sedangkan Djokovic hanya 10. Kesalahan yang dilakukan Federer hanya enam, sementara Djokovic mencapai sembilan kali.

Federer juga unggul dari segi break point dengan 8/3 dan 13/7 dibandingkan dengan Djokovic. Selain itu, net point Federer juga lebih tinggi, sebesar 38/24 dan 65/51 dari Djokovic.

Laga final Wimbledon edisi kali ini juga menyajikan beberapa fakta menarik. Selama 11 tahun berturut-turut, ada tiga nama besar yang langganan masuk partai final. Djokovic, Federer, dan Rafael Nadal atau yang biasa dijuluki the Big Three menjadi wajah lama yang berganti-gantian berebut hadiah yang mencapai Rp 703 miliar tersebut.

Sejak Federer menjuarai gelar Grand Slam pertamanya di Wimbledon pada 2003, hanya lima final Grand Slam yang dipertandingkan oleh dua pemain di luar tiga besar tersebut. Dari segi usia pemain, final Wimbledon masih jadi milik atlet yang berusia 30 tahun ke atas. Sebanyak 12 gelaran Grand Slam, seluruhnya mempertandingkan dua pemain yang sudah terbilang tak muda.

Rekor petenis tertua yang menjuarai gelar tunggal putra masih dipegang oleh Ken Rosewall asal Australia. Dengan usia 37 tahun 62 hari, ia memenangkan Australia Open tahun 1972. Jika ingin memecahkan rekor tersebut, Federer harus menunggu tahun depan sekaligus merebut gelar juara.

Laga final Wimbledon juga menyorot perhatian karena menyajikan hal-hal unik. Beberapa saat setelah laga puncak usai, Djokovic merayakan kemenangannya dengan cara yang tak biasa.

Mengetahui dirinya menang, ia berjongkok dan mencabut sejumput rumput di lapangan lalu memakannya berkali-kali dengan ekspresi wajah yang datar. Setelah berdiri, Djokovic baru meluapkan kebahagiaannya lalu bersalaman dengan Federer.

Kejuaraan yang digelar di Inggris otomatis mendapat sorotan dari kerajaan Britania Raya. Salah satu Pangeran Inggris, William, dan istrinya, Kate Middleton, terlihat menyaksikan laga puncak tunggal putra dan putri selama dua hari berurutan. (muhammad ikhwanuddin, ed: gilang akbar prambadi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement