Selasa 23 Jul 2019 17:32 WIB

Yogyakarta Operasikan Dua Scrubber Dryer Bersihkan Malioboro

Lantai jalur pedestrian yang terbuat dari traso kadang belum bisa bersih maksimal.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mencoba alat pengepel  (scrubber dryer) di Malioboro, Selasa (23/7).
Foto: Dok Pemkot Yogyakarta
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mencoba alat pengepel (scrubber dryer) di Malioboro, Selasa (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, pada Selasa (23/7) Wage pagi melakukan pembersihan traso pedestrian di Malioboro. Uniknya, kali ini pembersihan memakai scrubber dryer.

Dua alat pengepel pedestrian itu sendiri baru saja dibeli Pemkot Yogyakarta melalui UPT Malioboro. Rencananya, alat-alat itu akan digunakan setiap hari untuk membersihkan Malioboro. "Tujuannya, memastikan kondisi pedestrian di sepanjang Jalan Malioboro dalam kondisi yang bersih, sehingga pengunjung nyaman," kata Haryadi, Selasa (23/7).

Ia menekankan, meski beroperasional setiap hari, untuk waktunya akan dikembalikan sesuai kebutuhan. Artinya, waktu operasionalnya akan fleksibel walaupun setiap hari akan ada di Malioboro. Haryadi berpendapat, Malioboro merupakan salah satu kawasan premium yang ada di Kota Yogyakarta. Sebab, menjadi jantung wisata dan pusat perbelanjaan khas Kota Yogyakarta.

"Sehingga, membutuhkan penanganan yang lebih baik untuk menjaga kebersihan agar wisatawan tetap nyaman," ujar Haryadi.

Haryadi berharap, dengan kehadiran dua alat itu kotoran-kotoran yang ada di traso Malioboro bisa jauh lebih bersih. Apalagi, sudah ada gerakan Selasa Wage yang mana PKL-PKL libur selama satu hari. Mereka gotong-royong membersihkan Malioboro dengan disapu atau disiram air. Namun, lantai pedestrian yang terbuat dari traso kadang memang belum bisa bersih maksimal.

Untuk itu, Haryadi merasa, diperlukan mesin-mesin pembantu untuk menyikat. Sekaligus, mengepel dan mengeringkan lantai pedestrian hingga benar-benar bersih.

Kepala UPT Malioboro, Ekwanto menuturkan, pihaknya memang sudah melakukan studi banding dan melihat cara kerja alat tersebut. Ia merasa, operasional dua alat itu cukup sederhana. "Pembersihan pedestrian bisa dilakukan mudah dan lantai pedestrian pun bersih," kata Ekwanto.

Saat ini, UPT Malioboro sendiri masih mengandalkan sebanyak 25 tenaga kebersihan tangguh. Mereka terbagi dalam tiga putaran kerja untuk menjaga kebersihan Malioboro. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement