Rabu 24 Jul 2019 16:49 WIB

Istiqlal Ajak Masjid Lain Pakai Plastik Ramah Lingkungan

Pihak Istiqlal persilakan masjid lain pilih plastik ini untuk bungkus daging kurban

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Hasanul Rizqa
Proses penyembelihan dan pemotongan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (22/8).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Proses penyembelihan dan pemotongan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam mempersilakan masjid-masjid lain untuk mengunjungi Masjid Istiqlal. Dia mengajak mereka untuk menengok penggunaan plastik ramah lingkungan untuk membungkus daging kurban pada Hari Raya Idul Adha nanti.

Menurut dia, salah satu kelebihan plastik tersebut adalah mudah terurai oleh tanah. Tak seperti plastik biasa yang baru bisa terurai dalam waktu puluhan atau bahkan seribuan tahun.

Baca Juga

"Boleh untuk studi banding ke Istiqlal. Nanti kita tunjukkan dengan perusahaan apa (menyediakan plastik ramah lingkungan --Red), seperti yang telah dilaksanakan di Istiqlal. Silakan," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (24/7).

Abu Hurairah mengungkapkan, pada Hari Raya Idul Adha 1440 hijriah atau 2019 ini, Masjid Istiqlal akan kembali menggunakan plastik ramah lingkungan untuk membungkus daging kurban. Selain mudah terurai, plastik ini dinilai aman untuk makanan.

"Plastik ramah lingkungan ini diproduksi oleh Joyoboyo. Mereka yang memproduksi. Selama 4 tahun kami sudah bekerja sama dengan mereka. Jadi, kami sudah empat tahun menggunakan plastik yang memang cepat terurai ini," kata dia.

Selama ini, kata Abu Hurairah, banyak pengurus-pengurus masjid dari berbagai daerah yang melakukan kunjungan studi banding ke Masjid Istiqlal. Sebagian besar ingin mengetahui cara pendistribusian daging kurban yang baik sehingga tidak memicu antrean panjang.

Pengurus yang datang tersebut, di antaranya, ada yang berasal dari Bandung, Kalimantan, Semarang, Sumatra, dan lainnya. Pengurus Masjid Raya Bandung menjadi salah satu yang pernah melakukan studi banding ke Istiqlal untuk mengetahui metode pendistribusian daging kurban.

"Karena dulu kan beberapa tahun lalu banyak warga yang mengantre datang ke sini, ada yang menginap untuk mendapatkan daging kurban. Sekarang distribusinya kami mengantar langsung ke rumah-rumahnya. Jadi lebih terhormat, lebih aman, dan tentunya membantu masyarakat," paparnya.

Abu Hurairah menjelaskan, dari tahun ke tahun, rata-rata jumlah daging kurban yang didistribusikan ke masyarakat antara 5.000 sampai 7.000 bungkus. Artinya, kata dia, sebanyak itu pula lembaran plastik ramah lingkungan yang disediakan.

"Bahkan sampai berlebih. Macam-macam juga. Ada plastik yang untuk membungkus satu kilo daging, dan ada yang lebih besar lagi. Dan ada juga yang untuk dibagikan ke lembaga-lembaga," katanya.

Menurut Abu Hurairah, plastik yang digunakan Masjid Istiqlal itu sudah melalui proses penelitian. Karena itu, plastik tersebut telah dinyatakan higienis, ramah lingkungan, dan baik untuk kesehatan jika digunakan buat menyimpan makanan. Apalagi, pemerintah pun mengimbau agar masjid-masjid menggunakan plastik ramah lingkungan.

Abu Hurairah pun berharap masjid-masjid lain untuk juga memakai plastik yang ramah lingkungan. Meski ia mengakui bahwa pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk meminta masjid lain agar menggunakan plastik yang ramah lingkungan dan mudah terurai.

"Kalau bisa ya mencontoh Masjid Istiqlal dengan menggunakan plastik yang ramah lingkungan ini. Kami hanya berusaha menjadi contoh bagi masjid-masjid lain. Silakan bagi pengurus-pengurus masjid yang lain kalau mau ditiru. Kami di Istiqlal sudah menggunakannya selama empat tahun terakhir ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement