Rabu 24 Jul 2019 18:16 WIB

Big Bad Wolf Hadir Perdana di Yogyakarta

Akan dijual sebanyak 1,5 juta hingga 2 juta buku pada pagelaran tersebut.

Red: Fernan Rahadi
Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi (kedua dari kiri) saat konferensi pers pagelaran Bazar Buku Big Bad Wolf (BBW) di Yogyakarta, Rabu (24/7).
Foto: Big Bad Wolf
Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi (kedua dari kiri) saat konferensi pers pagelaran Bazar Buku Big Bad Wolf (BBW) di Yogyakarta, Rabu (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setelah singgah di Jakarta dan Bandung, Bazar Buku Big Bad Wolf (BBW) hadir untuk pertama kalinya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bazar yang dipersembahkan oleh PT Jaya Ritel Indonesia tersebut akan diadakan di Jogja Expo Center pada 2-12 Agustus 2019 mendatang.

"Di Yogyakarta ini kami akan menjual sekitar 1,5 hingga 2 juta buku," kata Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi, dalam konferensi pers di Yogyakarta, Rabu (24/7).

Terkait komposisi buku yang dijual nanti, sebanyak 50 persen adalah buku anak-anak. Sedangkan 50 persen lainnya adalah buku-buku umum. "Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2016 silam, buku-buku anak memang menjadi jenis buku yang paling laris," kata Uli.

Di Yogyakarta, Uli menyadari terdapat ceruk pasar utama yakni para pelajar, mahasiswa, dan sivitas akademika. Untuk melayani konsumen dari kalangan tersebut, buku-buku literatur juga akan menjadi prioritas utama. "Sebanyak 30-40 persen buku yang dipamerkan nanti adalah buku-buku literatur," kata Uli.

Ia tak mematok besaran penjualan buku pada bazar yang akan digelar selama 10 hari 24 jam non-stop tersebut. "Bagi kami yang terpenting adalah banyaknya jumlah pengunjung. Semoga saja bisa semeriah seperti di Jakarta dan Bandung," tuturnya.

Uli mengatakan, misi utama diagendakannya Bazar Buku BBW memang untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Ia mengaku prihatin membaca survei UNESCO yang mengungkapkan persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. "Artinya dari 10 ribu orang Indonesia hanya satu orang saja yang senang membaca," kata Uli.

Direktur PT Mizan, Rusdi Adi Bani, mengungkapkan dipilihnya Yogyakarta sebagai lokasi digelarnya Bazar Buku BBW setelah melalui pertimbangan yang cukup matang. Pihaknya melihat, Yogya merupakan pasar yang cukup potensial. "Selama ini Yogya juga sudah menjadi pasar yang cukup bagus bagi buku-buku lokal," katanya.

Oleh karena itu, ia tidak melihat alasan mengapa Yogya tidak bisa dijadikan pasar buku-buku internasional. Apalagi nanti akan terdapat diskon mulai dari 60 persen hingga 80 persen untuk semua buku internasional yang dijual selama perhelatan BBW.

Sementara itu, Vice President Business Development BCA, Sinta Handajani, menyatakan telah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pihaknya bisa mendukung pagelaran Bazar Buku BBW ini.

"Kami percaya Bazar Buku Big Bad Wolf dapat menjadi wadah terbaik bagi generasi muda di Yogyakarta khususnya untuk memperoleh buku favorit dan buku internasionala yang berkualitas dengan harga terjangkau," ujarnya.

BCA dalam pagelaran nanti juga menghadirkan kemudahan bertransaksi elektronik. "Selain memperkenalkan pembukaan rekening online sebagai fitur terbaru BCA dan digital experience fitur-fitur e-channel BCA, kami juga menawarkan berbagai promo spesial untuk pembelian buku dengan menggunakan Kartu Kredit BCA, Debit BCA, Flazz, dan Sakuku," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement