Rabu 24 Jul 2019 21:03 WIB

Panglima TNI Minta Prajurit TNI AU Jaga Profesionalisme

Para pembina prajurit agar menjaga profesionalisme prajurit lewat latihan yang baik.

Red: Andi Nur Aminah
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (keenam kanan), didampingi KASAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna (kelima kanan) dan Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan (ketujuh kanan) berfoto bersama perwira tinggi lainnya usai demo penembakan udara (Fire Power Demo) di Air Weapon Range Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (24/7/2019).
Foto: Antara/Seno
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (keenam kanan), didampingi KASAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna (kelima kanan) dan Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan (ketujuh kanan) berfoto bersama perwira tinggi lainnya usai demo penembakan udara (Fire Power Demo) di Air Weapon Range Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (24/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memantau langsung latihan demo penembakan udara (Fire Power Demo) di Air Weapon Range Pandanwangi, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (24/7) meminta prajurit TNI AU jaga profesinalisme. "Dari demo penembakan udara tadi sasaran target sebanyak 98 persen hancur. Hal itu membuktikan bahwa prajurit TNI AU memiliki profesionalisme yang tinggi," kata Hadi Tjahjanto di Kabupaten Lumajang.

Ia juga berpesan kepada para pembina prajurit untuk terus menjaga profesionalisme prajurit dengan mendidik dan melatihnya dengan baik dalam melaksanakan setiap tugas yang menjadi tanggung jawabnya. "Latihan demo penembakan di udara yang dilaksanakan di AWR Pananwangi akan ditampilkan dalam latihan gabungan yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo pada September 2019," tuturnya.

Baca Juga

Menurutnya demo penembakan udara tersebut merupakan rangkaian dari puncak latihan tempur Angkasa Yudha 2019 yang digelar TNI AU. Ini merupakan bagian akumulasi latihan yang digelar secara bertingkat dan bertahap.

"Dalam latihan tempur tadi menunjukkan bahwa prajurit TNI AU telah memiliki profesionalisme yang tinggi dan mampu mengoperasionalkan seluruh alutsista yang dimiliki," ujarnya.

Demo penembakan udara tersebut mengerahkan beberapa alutsista milik TNI AU antara lain 42 pesawat tempur, 12 pesawat angkut seperti hercules, lima helikopter seperti super puma, dan dua pesawat intai. Bahkan sekitar 2.400 prajurit TNI AU terlibat dalam latihan tempur Angkasa Yudha 2019 di Kabupaten Lumajang tersebut.

Sebelum fire power demo digelar, sekitar 2.400 prajurit TNI yang terlibat mengikuti rangkaian latihan berupa gladi posko, dan manuver lapangan. Fire power demo merupakan latihan tempur secara langsung memakai persenjataan dan alustsista milik TNI AU.

Sementara Direktur Latihan Angkasa Yudha 2019 Marsekal Muda TNI Donny Ermawan mengatakan fire power demo merupakan demo penembakan yang dilakukan secara langsung. Mereka memakai amunisi live dan disaksikan oleh masyarakat secara langsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement