Senin 29 Jul 2019 06:11 WIB

Pemerintah Siapkan Akselerasi Pengembangan Mobil Listrik

Pertumbuhan mobil listrik di Indonesia diyakini berada pada tren positif.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Mobil listrik (ilustrasi)
Foto: AP Photo/David Zalubowski
Mobil listrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan pemerintah terus mempersiapkan sekaligus mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Terkait masterplan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut mendorong lahirnya regulasi yang tepat guna menentukan perkembangan mobil listrik di masa mendatang.

"Kami sedang menunggu Peraturan Presiden (Perpres) mobil listriknya. Perpres mobil listrik akan menentukan seperti apa arah mobil listrik di Indonesia. PPnBM, bea masuk, kandungan lokal dalam negeri, assembling-nya seperti apa kita akan mempelajari setelah policy-nya keluar," ujar Jonan di sela-sela peresmian PLTU Grati di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Jonan optimistis pertumbuhan mobil listrik di Indonesia berada pada tren positif apalagi mendapat sokongan dari luar sektor energi. Optimisme ini juga didasari atas tingginya animo global terhadap permintaan mobil listrik.

"Mobil listriknya tumbuhnya cepat, kalau disertai dukungan sektor lain seperti perindustrian dan keuangan. Saya sendiri yakin, (mobil listrik ini) pasti tumbuh besar," ucap Jonan.

Melalui mobil listrik, lanjut Jonan, akan memberikan dampak positif bagi sektor energi terutama menyangkut penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Jonan berharap kehadiran mobil listrik mampu mengurangi polusi udara karena penggunaan BBM. Di samping itu, kehadiran mobil listrik menekan jumlah impor BBM.

"Kedua, bisa mengurangi impor BBM. Kenapa? karena energi primer yang menghasilkan listrik bersifat lokal. Batubara, gas, tenaga matahari, air laut, biomassa, panas bumi bahkan angin," kata Jonan.

Jonan menyebutkan Kementerian ESDM sedang menyiapkan infrastruktur yang mendukung penggunaan mobil listrik. Salah satunya melalui pembangunan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU). Lebih lanjut, Jonan menyarankan kepada PLN agar SPLU massif dibuat di tempat-tempat keramaian.

"SPLU itu seharusnya dibuat di tempat ramai seperti mal, pasar, gedung perkantoran atau parkir-parkir publik Tapi, di kemudian hari ini tergantung pada industri otomotif itu sendiri," ucap Jonan.

Disinggung soal kesiapan SPLU, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Umum PLN Djoko Abumanan mengungkapkan sudah terdapat lebih dari 3.000 SPLU yang dibangun oleh PLN.

"PLN sendiri sudah memasang 3.600 SPLU," lanjut Jonan.

Bahkan, PLN mengatur strategi supaya menarik minat masyarakat menggunakan mobil listrik.

"PLN memberikan gratis tambah daya bagi mobil listrik. PLN sudah hadir memberikan kemudahan supaya mobil listrik biar cepat," kata Jonan menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement