Rabu 07 Aug 2019 06:30 WIB

BNPB: Potensi Tsunami di Selatan Jawa Cukup Tinggi

BNPB menilai peringatan potensi itu untuk mengedukasi, bukan menakuti.

Red: Teguh Firmansyah
Tsunami (ilustrasi)
Foto: [ist]
Tsunami (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan potensi bencana alam tsunami di pantai selatan Jawa sangat tinggi. Karena itu, perlu diwaspadai agar masyarakat pesisir pantai lebih sadar terhadap ancaman bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

"Ini kan baru potensi yah bukan prediksi, namanya potensi ada," kata Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Wartono di sela-sela kegiatan sosialisasi ancaman bencana alam di Lapan, Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (6/8).

Baca Juga

Ia menuturkan, peringatan potensi tsunami itu tujuannya bukan untuk menakuti masyarakat, tetapi sekadar mengingatkan masyarakat agar lebih sadar dan selalu waspada dalam menghadapi bencana alam. "Seperti tsunami besar itu, kami tak menakut-nakuti masyarakat, malah ingin mengedukasi," katanya.

Ia menyampaikan, BNPB berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat salah satunya dengan melakukan kegiatan Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami yang bertujuan mengedukasi masyarakat.

BNPB mengimbau warga selalu menyaring informasi yang diterima soal bencana. "Hangan termakan informasi hoaks, harus dicek dulu kebenarannya," katanya.

Upaya lain mengantisipasi ancaman tsunami, kata dia, dengan telah dipasangnya alat Early Warning System (EWS) di pantai selatan Jawa di antaranya wilayah pantai Kabupaten Garut yang sudah dipasang delapan EWS.

Ia menambahkan, BNPB juga melakukan mitigasi dan mengevaluasi setiap desa terkait ketangguhan dan kesiapannya terhadap ancaman bencana alam. "Kami juga terus sosialisasi soal mitigasi, evaluasi juga di setiap desa soal ketangguhan bencananya," katanya.

Sosialisasi tentang ancaman bencana alam itu diikuti masyarakat dan pelajar di wilayah pesisir pantai selatan Kabupaten Garut dengan pemandu yang terlatih dari BNPB.

Kepala SMPN 1 Cibalong, Ridwan menyatakan, kegiatan tersebut bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan siswa, umumnya masyarakat terhadap ancaman bencana alam seperti tsunami.

Apalagi SMPN 1 Cibalong, kata dia, lokasinya sekitar 200 meter dari bibir pantai sehingga perlu adanya pelajaran yang mengedukasi siswa maupun guru dan masyarakat sekitar dalam mitigasi bencana tsunami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement